Pembunuh Supriyanti Akhirnya Ditangkap Polisi, Pelaku Ternyata Warga Tretep

Senin, 03 Oktober 2022 – 22:37 WIB
Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan di Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Senin (3-10-2022). ANTARA/Heru Suyitno

jpnn.com, TEMANGGUNG - Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan seorang perempuan yang dikubur di Desa Campurejo, Tretep, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Pelaku berinisial R (16) warga Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, ditangkap setelah mengumpulkan beberapa bukti di lokasi kejadian dan barang bukti dari jasad korban.

BACA JUGA: Ini yang Dipersiapkan Bripka Ricky Jelang Sidang Kasus Pembunuhan Brigadir J

"Berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan, tersangka berhasil kami tangkap, 6 jam setelah korban dimakamkan," kata Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi di Temanggung, Senin.

Awalnya dari jasad korban, yakni Supriyanti (16), ditemukan beberapa barang milik korban, seperti cincin, gelang, dan kalung.

BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan, Aktivis NU Desak Kapolri Copot Kapolda Jatim dan Kapolres Malang

"Setelah kami pergi ke rumah korban dan meminta keterangan dari ibu korban, benar bahwa barang-barang tersebut adalah milik anaknya yang hilang sejak 20 September 2022," katanya.

Kapolres mengatakan bahwa pihaknya lantas menggali informasi dari keluarga korban, ternyata korban diajak tersangka pergi pada tanggal 20 September 2022. Selain itu, masih banyak barang bukti lainnya yang menguatkan bahwa pacar korban ini adalah pelaku pembunuhan terhadap korban.

BACA JUGA: Aremania Ricuh di Kanjuruhan, Korlap Suporter Bicara Soal Data Korban Meninggal

"Berdasarkan bukti gorden yang digunakan dan yang lainnya sangat menguatkan bahwa tersangka adalah pacar korban sendiri," katanya.

Berdasarkan pengakuan tersangka, kata dia, korban dihabisi nyawanya dengan cara dicekik dengan hijab yang dipakai korban. Setelah badan korban lemas tidak berdaya, dimasukkan ke kamar.

"Korban dimasukkan ke dalam kamar di rumah tersangka, kemudian tersangka tiduran di sofa ruang tamu," katanya.

Beberapa saat kemudian, lanjut dia, hidung korban keluar darah, kemudian dibersihkan, lalu dibawa ke rumah kosong milik kakeknya. Selanjutnya, di belakang rumah kosong tersebut korban dikubur.

Menurut dia, tersangka tega membunuh korban karena korban meminta pertanggungjawaban tersangka atas perbuatan terhadap korban.

"Jadi, korban ini diajak oleh tersangka, kemudian di rumah tersangka korban diberi minuman tuak. Setelah kondisinya setengah sadar, tersangka menyetubuhi korban. Dari situ korban kemudian meminta tanggung jawab tersangka dan tersangka menjawab sambil marah, lalu menjerat leher korban hingga meninggal dunia," katanya.

Dari tangan tersangka, kata dia, diamankan sejumlah barang bukti, antara lain, pakaian dalam korban, anting-anting, gelang, kalung, dan sebuah telepon seluler.

Tersangka diancam dengan pasal berlapis, yakni Pasal 76C juncto Pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun.

Pasal lainnya, yakni Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman selama lamanya 15 tahun, dan  Pasal 332 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 7 tahun.

BACA JUGA: Kualifikasi Piala Asia U-17: Bima Sakti Turunkan Pemain Andalan di AFF Lawan Guam

Berdasarkan Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Peradilan Pidana Anak, terhadap pelaku anak dapat dijatuhkan paling lama setengah dari maksimum ancaman pidana penjara bagi orang dewasa.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler