Pembunuh Suripto Ditangkap, Ayub: Kalau Bisa Dinego, Nyawa Dibayar Nyawa

Senin, 22 November 2021 – 21:23 WIB
Muhammad Ayub (35) kakak kandung Suripto (33) yang dibunuh RS saat perampokan di Gudang Rokok Camel di Serengan Solo, Senin (22/11/2021). Foto : Romensy Augustino/ JPNN.com

jpnn.com, SOLO - Muhammad Ayub (35) berharap agar RS (21) pembunuh adik kandungnya, Suripto (33) diberi hukuman setimpal.

Suripto merupakan sekuriti di gudang rokok Camel di Serengan, Solo, tempat RS melancarkan aksi perampokan seorang diri.

BACA JUGA: Perampok yang Menewaskan Sekuriti di Serengan Ditangkap, Pelaku Ternyata

Sebagai kakak, Ayub merasa terpukul atas kematian adiknya yang meninggalkan seorang anak. Terlebih lagi, Suripto adalah sosok yang baik dan mudah bergaul.

"Yang dinamakan kehilangan adik, itu rasanya tidak karuan," kata Ayub yang tak terima atas kematian adiknya.

BACA JUGA: Iptu JM Ditabrak oleh Mobil Bandar Narkoba, di Sini Kejadiannya

"Kalau bisa dinego, ya, hukumannya (pelaku, red), mati. Nyawa dibayar nyawa," lanjut Ayub di Mapolresta Surakarta, Senin (22/11).

Kesedihan mendalam juga tergambar pada wajah istri mendiang Suripto, Harning Winarsih (31). Perempuan itu tak kuasa menahan tangis saat menerima SPDP, SP2HP dan tali asih dari keluarga besar Polresta Surakarta.

BACA JUGA: Digugat Bripda Johanes, Irjen Lotharia Latif: Betapa Malunya Wanita Itu

Selain itu, anak laki-laki Suripto yang masih berusia 5 tahun terus menangis ketika berada di Mapolresta Surakarta. Ayub mengatakan, keponakannya itu terus menanyakan keberadaan sang ayah.

Tim Polresta Surakarta telah menangkap RS pembunuh Suripto yang merupakan bekas rekan kerja korban, di rumahnya, Kampung Tekil, RT 02/RW 007 Sembukan, Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Jumat (19/11) pukul 11.00 WIB, setelah buron selama 4 hari.

Saat penangkapan, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain berupa perhiasan emas, HP baru, dan beberapa buku tabungan yang baru dibuat.

Selain itu, polisi juga mengamankan HP pelaku dan satu unit sepeda motor yang digunakan RS untuk menjalankan aksi perampokan.

"Tersangka melakukan aksi ini sendirian. Dia menggunakan sepeda motor untuk mengangkut brankas yang berisi uang tunai Rp 310.109.900," kata Kapolresta Surakarta Kombes Ade Safri Simanjuntak, Senin.

Saat melakukan perampokan, RS mengenakan penutup wajah agar tidak dikenali. Namun, saat berjalan di selasar menuju ruang brankas, Suripto yang sedang bertugas memergoki RS. Seketika terjadilah perkelahian yang membuat penutup wajah pelaku terlepas.

BACA JUGA: Wanita Mengaku Keluarga Jenderal TNI Memaki Ibunda Arteria Dahlan, Sahroni Berkata Begini

Menurut Kombes Ade, korban sempat lari ke dalam kamar mandi. Tersangka yang mengejar korban langsung mendobrak paksa pintu kamar mandi sehingga keduanya kembali perkelahian terjadi kembali.

Ketika itu, tersangka RS menggunakan linggis sepanjang 30 cm untuk memukul tubuh Suripto. Saat korban sudah tidak berdaya, RS kembali melakukan kekerasan yang mengakibatkan korban tewas.

Selesai menghabisi nyawa Suripto, RS bergegas mengangkut brankas menggunakan troli ke tempat sepeda motornya diparkir.

Selanjutnya, brankas berisi uang itu diletakkan pada bagian belakang sepeda motornya dan dibawa pulang ke rumah.

Sesampai di rumah, RS membuka brankas itu secara manual menggunakan palu. Setelah berhasil membuka dan mengambil uang di dalamnya, brankas  dibuang pelaku ke sungai.

Uang yang ada di dalam brankas digunakan oleh pelaku untuk membayar hutang, membeli perhiasan, HP, motor, dan membuka tabungan baru. (mcr21/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Romensy Augustino

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler