Pemda Diminta Evaluasi Menyeluruh Tekan Penularan Covid-19

Selasa, 08 Desember 2020 – 22:07 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Foto dok Satgas Covid-19

jpnn.com, JAKARTA - Jumlah kasus aktif di Indonesia per 8 Desember 2020 berada di angka 85.345 kasus atau 14,5 persen.

Angka tersebut masih lebih rendah dari rata-rata dunia sebesar 28,47 persen.

BACA JUGA: Besok Pencoblosan Pilkada 2020, Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

Sedangkan penambahan kasus positif sebanyak 5.292 kasus.

Jumlah kasus sembuh sebanyak 483.496 atau 82,3 persen dibandingkan rata-rata dunia 69,24 persen.

BACA JUGA: 6 Jenazah Laskar FPI Sudah Dibawa Keluar dari RS Polri Langsung Menuju Petamburan

Untuk jumlah pasien meninggal 18 ribu kasus atau 3,1 persen dibandingkan rata-rata dunia 3,06 persen.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyayangkan perkembangan penanganan sepekan terakhir belum menunjukkan peningkatan yang lebih baik.

BACA JUGA: Demi Pilkada Tangsel Aman dan Bersih, PKS Siapkan Satgas Antipolitik Uang

"Saya meminta seluruh provinsi di Indonesia untuk segera melakukan upaya menekan laju penularan, dengan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait implementasi protokol kesehatan."

"Evaluasi harus dilakukan terkait kepatuhan masyarakat dan peran Satgas di daerah, lakukan ini dengan sungguh-sungguh," ujarnya saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (8/12).

Data Kementerian Kesehatan pada seminggu terakhir terjadi kenaikan kasus positif sebesar 13,5 persen, dari 36.599 kasus pada minggu lalu menjadi 41.536 kasus pada pekan ini.

Selama pekan ini, jumlah provinsi yang mengalami kenaikan kasus lebih banyak dari provinsi yang mengalami penurunan.

Kenaikan kasus positif Covid-19, pada pekan ini terjadi pada 19 provinsi sementara penurunan terjadi pada 15 provinsi.

"Hal ini menunjukkan, penanganan kasus di sebagian besar provinsi mengalami perkembangan ke arah yang kurang baik," kata dia.

Ada 5 provinsi teratas dalam kenaikan kasus positif Covid-19 mingguan.

Berturut-turut dari urutan pertama Jawa Barat naik 3.785 (3.712 naik jadi 7.497), Papua naik 1.813. (250 naik jadi 2.063), Jawa Timur naik 725 (2.804 naik jadi 3.529), Sulawesi Selatan naik 367 (655 naik jadi 1.022) dan Kalimantan Timur naik 291 (1.223 naik jadi 1.514).

Pekan ini juga, ada 2 provinsi mendapat sorotan, yakni Jawa Barat mengalami kenaikan sangat signifikan.

Jika dilihat perkembangan harian, Jawa Barat sempat mengalami penambahan 1.648 kasus dalam satu hari pada 3 Desember lalu.

Selain itu, Jawa Timur masih masuk dalam 5 besar kenaikan kasus tertinggi pekan ini. Jawa Timur bertahan selama 4 minggu berturut-turut.

"Ini sangat mengecewakan keadaannya, ini adalah kondisi yang harus diperbaiki bersama-sama," kata Wiku. 

Lalu, untuk kasus kematian pasien Covid-19 secara nasional, angka kematian penurunan sebesar 10,3 persen atau dari 912 menjadi 818 kematian dalam satu minggu.

Secara urutan lima besar, DKI Jakarta urutan pertama naik 58 kasus (102 naik jadi 160), Jawa Barat naik 29 kasus (34 naik jadi 63), Sumatera Selatan naik 20 kasus (16 naik jadi 36), Nusa Tenggara Timur naik 8 kasus (102 naik jadi 160), dan Sulawesi Selatan naik 6 kasus (6 naik jadi 12).

Namun secara persentase kematian tertinggi, Jawa Timur urutan pertama sebesar 7,05 persen, diikuti Sumatera Selatan 5,47 persen, Nusa Tenggara Barat 5,14 persen, Bengkulu 4,19 persen, dan Jawa Tengah 4,07 persen.

"Meskipun pekan ini mengalami penurunan dibandingkan pekan lalu, namun kita harus tetap mewaspadai seiring peningkatan kasus positif dan kasus aktif. Jangan sampai angka kematian meningkat lagi pada pekan-pekan berikutnya. Ini harus menjadi perhatian kita semuanya," ujarnya.

Oleh karena itu, para kepala daerah diminta evaluasi pelayanan pasien Covid-19 di fasilitas kesehatan.

Pemda diminta segera petakan masalah yang menghambat, jika ada kendala yang sulit segera komunikasi dengan pemerintah pusat atau satgas Covid-19 pusat.

Selanjutnya, pada angka kesembuhan pekan ini meningkat dibandingkan pekan sebelumnya, sebesar 1,8 persen atau dari 27.179 menjadi 27.662 orang.

Meski terjadi kenaikan pada persentase kesembuhan, perhatian harus ditujukan pada 5 provinsi dengan penurunan kesembuhan pekan ini.

Kelimanya di Jawa Barat turun 552 (5.605 turun jadi 5.083), Bali turun 482 (496 turun jadi 14), Kalimantan Tengah (304 turun jadi 0), DKI Jakarta turun 298 (7.266 turun jadi 6.968), dan Sulawesi Barat (269 turun jadi 85).

Secara persentase, kesembuhan terendah secara lima besar berada di Papua (44,53 persen), Nusa Tenggara Timur (54,2 persen), Lampung (54,63 persen), Kalimantan Utara (58,53 persen), dan Jambi (62,25 persen).

Provinsi yang mendapat sorotan pekan ini seperti di Jawa Barat karena perkembangan pekan ini, menjadi provinsi dengan penambahan kasus positif tertinggi juga mengalami penurunan kesembuhan tertinggi.

"Mohon Jawa Barat, untuk betul-betul meningkatkan kualitas penanganan pasien positif Covid-19, agar kasus positif yang masih dalam perawatan bisa menjadi sembuh seluruhnya. Dengan begitu Jawa Barat dapat kembali mendongkrak angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian," jelas dia.

Untuk Bali juga perlu diperhatikan karena mengalami penurunan kesembuhan yang cukup drastis pekan ini.

Bahkan Kalimantan Tengah pekan ini tidak mencatatkan kesembuhan.

"Saya meminta agar provinsi-provinsi ini agar berusaha lebih keras lagi dan serius untuk menyembuhkan seluruh pasien Covid-19," pesan Wiku. (tan/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler