Pemda Jangan Paksakan Diri Beri THR

Rabu, 16 September 2009 – 22:30 WIB

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto menyatakan, pemerintah pusat tidak bisa melarang pemerintah daerah untuk memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada pegawainyaNamun demikian Mendagri tetap meminta agar pemda tidak memaksakan diri memberikan THR.

"Kalau soal THR, pemerintah itu bukan perusahaan

BACA JUGA: SBY Minta Tunda RUU Rahasia Negara

Kalau perusahaan memang harus bayar THR, tetapi kalau pemerintah kan tidak seperti itu, karena kita ada sistem penggajian
Tetapi kalau mau kasih insentif, ya silakan," ujarnya kepada wartawan di Depdagri, Rabu (16/5).

Menurut mantan Gubernur Jawa Tengah ini, kemampuan keuangan masing-masing Pemda memang berbeda-beda

BACA JUGA: M Lutfi Paling Merugi, Fahmi Baca Puisi

Hanya saja, kata Mendagri, bisa saja daerah menerapkan sistem penggajian yang lebih baik
"Kalau memang gaji sudah ditata dengan baik, untuk kesejahteraan pegawai sudah cukup, ya silakan (memberi THR)," sambungnya.

Mendagri lantas menyebutkan contoh sistem penggajian di Provinsi Gorontalo

BACA JUGA: Chandra-Bibit Dikenakan Wajib Lapor

Seharusnya, pegawai yang memang memiliki banyak tugas bisa diberi insentif lebih besar"Contohnya ya di GorontaloOrang yang tugasnya banyak ya dapat lebih," bebernya.

Pada kesempatan sama Mendagri juga mengaku tak tega untuk melarang PNS yang menggunakan kendaraan dinas untuk keperluan mudik lebaranAlasannya, kendaraan dinas itu tidak hanya monopoli pejabat saja, namun juga di PNS kelas bawah.

"Itu (kendaraan dinas) bukan milik Depdagri, tapi punya daerahDulu waktu saya Gubernur (di Jawa Tengah), memang saya batasiTetapi kalau tidak mampu masa nggak boleh? PNS itu kan anda tahu sendiri kondisinya," lanjutnya.

Diakuinya, mudik bukan semata-mata karena tradisi namun juga merupakan dinamika ekonomiBahkan Mendagri mengakui, daerah tujuan mudik biasanya memiliki tingkat keuangan tinggi

"Dulu saat saya Gubernur, orang mudik saya anggap pahlawanSaya pasang spanduk selamat datangKalau tiga juta pemudik membelanjakan Rp 500 ribu saja per orang, maka sudah Rp 1,5 tirlyun uang datang," urai Mendagri yang mengaku memilih mudik ke Yogyakarta menggunakan jasa kereta api ini(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kali Ini, Candra-Bibit Diperiksa 9 Jam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler