jpnn.com, SUMBAWA - Pemda Sumbawa diminta untuk meningkatkan proyek infrastruktur agar daerah lebih maju.
Kepala daerah harus memiliki kemauan politik untuk membangun jalan penghubung antarwilayah.
BACA JUGA: Sumbawa Dinilai Layak jadi Sentra Pakan Ternak Nasional
Proyek itu dinilai kebutuhan primer untuk pembangunan di segala sektor.
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah mengatakan, kepala daerah tidak punya alasan untuk memperlambat konektivitas daerahnya dengan daerah lain.
BACA JUGA: Warning Buat Para Guru, Mohon Dibaca dengan Saksama
“Saya kira ini masalah political will-nya, tidak ada alasan soal APBD, karena akses jalan bisa dibangun dengan berbagai cara, misalnya setiap tahun dianggarkan di APBD untuk secara bertahap,” ujar dia saat dihubungi, Kamis (3/12).
Trubus mengingatkan, ketersediaan infrastruktur jalan akan memberikan kemudahan akses bagi angkutan logistik.
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Minta Pemda Optimalkan 3T Guna Tekan Penularan
Infrastruktur jalan juga menjadi dasar masuknya infrastruktur listrik, dalam hal ini PLN.
Dia menyampaikan, PLN tidak mungkin menjangkau wilayah yang tidak didukung akses jalan.
“Harusnya, pemerintah daerah bisa punya kebijakan kolaborasi dengan pihak swasta atau BUMN dan BUMD, baik dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, saat ini banyak pemerintah daerah yang menggunakan skema Public Private Partnership atau Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Selain itu, ada juga Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN dalam bentuk CSR.
“Jadi sangat dimungkinkan menggandeng investor, tidak ada alasan bagi daerah."
"Apalagi kan ada wakil rakyat baik di DPRD maupun DPR RI, bisa diajak berupaya bersama-sama ikut membantu membangun infrastruktur, jadi banyak sekali caranya,” tandas Trubus.
Dalam kesempatan lain, pengamat politik Ujang Komaruddin menyayangkan kondisi jalan di Sumbawa.
Terlebih, daerah tersebut dan juga NTB secara keseluruhan, merupakan daerah yang memiliki potensi wisata.
“Harusnya infrastruktur harus baik. Bagaimana wisatawan mau ke NTB dan Sumbawa kalau infrastrukturnya masih memprihatinkan."
"Saya beberapa kali ke sana dan infrastrukturnya kurang baik. Yang masih kurang baik itu infrastruktur PLN. Di sana mati terus,” ucapnya.
Salah satu paslon peserta Pilkada Sumbawa Jarot-Mokhlis mengamini berbagai keluhan masyarakat Sumbawa.
Keduanya berkeinginan membangun infrastruktur konektivitas antara wilayah yang akan memperlancar akses masyarakat dari desa ke desa dan desa ke kota.
"Kami akan membangun infrastruktur konektivitis antara wilayah yaitu jalan-jalan penghubung dan pelabuhan," kata Jarot.
"Efek domino dari sulitnya akses jalan akan menghambat pembangunan sarana dan prasarana, hal ini juga akan berdampak pada segala bidang contoh saja pendidikan, pertanian, perdagangan dan lain sebagainya."
Selain jalan, Jarot akan membangun konektivitas atau infrastruktur pelabuhan penunjang pariwisata dan nelayan yang ada di sejumlah wilayah yang memiliki potensi besar seperti di Pulau Moyo dan spot-spot lainnya yang bisa dikembangkan.
Seperti pulau Moyo, tambahnya, begitu banyak kapal pesiar yang datang tetapi tidak ada tempat untuk kapal itu menyandar atau bermalam sehingga dampak dari datangnya tamu itu tidak bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga