Satgas Covid-19 Minta Pemda Optimalkan 3T Guna Tekan Penularan

Selasa, 01 Desember 2020 – 22:32 WIB
Covid-19 di Indonesia per 1 Desember. Foto: Twitter@BNPB_Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 menyayangkan terjadinya kenaikan kasus positif corona cukup besar pekan ini, yaitu 19,8 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

"Dari 30.555 di minggu lalu, menjadi 36.600 pada minggu ini," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta Pusat, Selasa (1/12).

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Turut Prihatin dengan Kejadian yang Menimpa Anies Baswedan & Riza Patria

Untuk jumlah kasus aktif di Indonesia per 1 Desember berada di angka 72.015 kasus atau 13,2 persen.

Angka tersebut masih lebih rendah dari rata-rata dunia sebesar 28,5 persen.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Yakin Pedoman Perubahan Perilaku dalam Bahasa Daerah Percepat Informasi

Sedangkan penambahan kasus positif sebanyak 5.092 kasus.

Jumlah kasus sembuh sebanyak 454.879 atau 83,6 persen dibandingkan rata-rata dunia 69,14 persen.

BACA JUGA: Letjen Doni Monardo: Presiden Ajak Kita Semua Tak Boleh Kendor

Untuk jumlah pasien meninggal 17.081 kasus atau 3,1 persen dibandingkan rata-rata dunia 2,32 persen.

Pekan ini terjadi keseimbangan jumlah provinsi, yang mengalami kenaikan kasus sebanyak 17 provinsi, dan 17 provinsi mengalami penurunan kasus.

Dalam Lima Besar provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi pekan ini, pertama berada di Jawa Tengah naik 3.680, dari 3.937 menjadi 7.617.

Kedua, Banten naik 519, dari 645 menjadi 1.164.

Ketiga, Jawa Timur naik 412, dari 2.392 menjadi 2.804.

Keempat, Lampung naik 307, dari 344 menjadi 651.

Kelima, Kepulauan Riau naik 298, dari 205 menjadi 503.

Dari kelima provinsi teratas itu, yang mendapat sorotan pekan ini, ialah Jawa Timur karena masih bertahan dalam lima besar dalam dua pekan terakhir.

Jawa Tengah pekan ini kembali masuk 5 paling atas, padahal pekan lalu sudah keluar dari lima besar.

Lalu muncul satu provinsi masuk lima besar yaitu Kepulauan Riau yang sebelumnya belum pernah masuk jajaran provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi.

Satgas, kata Wiku, telah berkoordinasi dengan provinsi-provinsi tersebut untuk mengoptimalkan upaya 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan), agar menekan laju penularan di lingkungan keluarga dan komunitas.

Upaya yang ditingkatkan ialah isolasi mandiri secara terpusat seperti di hotel.

"Hal ini akan direalisasikan sesegera mungkin dalam rangka menjaga jangan sampai terjadi penularan di tingkat keluarga. Untuk Pemerintah Daerah diminta melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait implementasi protokol kesehatan," ungkapnya.

Selain itu dalam perkembangan kasus kematian tingkat nasional, angka kematian pasien Covid-19 mengalami kenaikan sebesar 35,6 persen atau dari 626 menjadi 835 kematian dalam satu minggu.

Pada urutan lima besar, Jawa Tengah mengalami kenaikan tertinggi yaitu naik 114, dari 82 menjadi 196.

Kedua, Jawa Timur naik 94, dari 133 ke 227. Ketiga Kalimantan Timur naik 17, dari dua menjadi 19.

Keempat Banten naik 17, dari tujuh ke 24 dan kelima berada di Kepulauan Riau naik 12, dari 3 menjadi 15.

"Ini tentunya bukan prestasi baik, ini menunjukkan bahwa treatment kepada mereka yang positif Covid-19, di fasilitas kesehatan masih belum memadai," imbuhnya.

Para kepala daerah diminta evaluasi pelayanan pasien Covid-19 di fasilitas kesehatan.

Pemda diminta segera memetakan masalah yang menghambat, jika ada kendala yang sukit segera komunikasi dengan pemerintah pusat atau Satgas Covid-19 pusat," kata Wiku.

Selanjutnya, angka kesembuhan tingkat nasional pekan ini meningkat dibandingkan pekan sebelumnya, sebesar 6,1 persen atau dari 24.627 menjadi 26.136 orang.

Dalam hal ini, apresiasi ditujukan pada lima provinsi dengan kenaikan kesembuhan tertinggi, karena telah berupaya maksimal untuk meningkatkan kesembuhan utamanya dalam upaya perawatan (treatment).

Di antaranya, Jawa Barat naik 1.832 atau dari 3.511 menjadi 5.343.

Kemudian Jawa Tengah naik 957 atau dari 2.093 menjadi 3.050.

Kepulauan Riau naik 532 atau dari 107 menjadi 639.

Jawa Timur naik 490 atau dari 1.683 menjadi 2.173 dan Banten naik 449 atau dari delapan menjadi 457.

Secara persentase, kesembuhan terendah secara nasional berada di Papua (50,25 persen), Lampung (52,69 persen), Nusa Tenggara Timur (56,85 persen), Sulawesi Tengah (59,5 persen) dan Kalimantan Utara (65,93 persen).

"Kami imbau provinsi yang masih rendah angka kesembuhannya, bisa mengoptimalkan upaya pengendalian Covid-19, mulai dari memasifkan testing dan tracing supaya semamim banyak yang terjaring. Sehingga deteksi dini dapat dilakukan dengan baik. Pastikan juga upaya treatment berjalan dengan baik dan sesuai standar sehingga peluang kesembuhan meningkat," kata Wiku.

Di samping itu apresiasi diberikan pada provinsi-provinsi yang unggul pada dua indikator, yaitu persentase kesembuhan lebih dari 80 persen dan kasus aktif kurang dari 20 persen sebanyak 16 provinsi.

Yaitu Gorontalo, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Riau, Bali, Sulawesi Barat, Papua Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Maluku Utara, Sumatera Utara, Jawa Barat, Maluku, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

"Saya mengapresiasi kerja keras yang ditunjukkan 26 provinsi tersebut. Capaian ini tidak mudah, tetapi dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat dan berbagai pihak lainnya, maka hal ini dapat dicapai," ujarnya. (tan/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler