jpnn.com, JAKARTA - Kabupaten Sumbawa dinilai memiliki potensi besar menjadi sentra pakan ternak karena terkenal dengan kualitas jagungnya.
Budi daya sapi dan kuda juga menjadi salah satu komoditas peternakan yang bisa dikelola dengan baik. Hal ini pun menjadi fokus pasangan calon bupati dan wakil bupati Sumbawa Jarot-Mokhlis.
BACA JUGA: 7.700 Ton Pakan Ternak Diekspor ke Filipina
Anggota Komisi IV DPR Darori Wonodipuro mendukung jika Sumbawa jadi sentra pakan ternak. Menurutnya, untuk mewujudkan hal itu hanya tinggal diatur tata kelolanya yang mendetail.
"Saya mendukung. Jagung ini pakan untuk ternak, kan. Tetapi, harus diatur lebih detail. Karena selama ini enggak nyambung. Jagungnya di mana, ternaknya di mana. Akhirnya ongkos angkutnya lebih tinggi," kata Darori saat dihubungi, Jumat (27/11).
BACA JUGA: Sebegitu Bencinya WP kepada Presiden Jokowi
Darori melanjutkan, memang seharusnya peternak mendekatkan pada sentra produksi jagung. Jika didekatkan dengan sentra pakannya, itu akan lebih murah nantinya.
"Keuntungannya, pertama bisa mendatangkan lapangan kerja para peternak di desa-desa dan kepada masyarakat. Kedua, yang jelas harganya terjangkau dan lebih murah. Ketiga daerah tersebut juga dapat meningkatkan gizi bagi warganya karena dagingnya murah. Warga bisa sering makan daging," katanya.
BACA JUGA: Prajurit TNI Perempuan Dipepet Pengendara Ojol, Nekat, Hanya Hitungan Detik
Direktur Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (PATAKA) Yeka Hendra Fatika mendukung keinginan calon kepala daerah di Sumbawa menjadikan wilayah sebagai sentra pakan ternak.
Menurutnya, ide tersebut perlu didukung lantaran Sumbawa berpotensi jadi sentra pakan ternak yang cukup besar.
"Di situ ada sapi, ada juga kuda yang Kembangan bobotnya sangat bergantung pada makan. Nah, kita mengenal daerah Indonesia Timur itu kan daerah yang curah hujannya relatif rendah jika dibandingkan dengan Indonesia bagian barat, sehingga saat ini hewan di sana mengandalkan rumput-rumput. Kebanyakan hewan dibiarkan begitu saja mencari makan sendiri dan itu memang sangat efisien " katanya.
Karena itu, kata dia, keinginan calon Bupati perlu didukung kalau ingin menjadikan Sumbawa sebagai sentral pakan ternak. Tujuannya untuk menyediakan pakan kebutuhan ternak yang ada di Sumbawa terlebih dahulu.
"Dengan demikian maka produksi ataupun pertumbuhan sapi bisa menjadi lebih baik lagi saat ini kalau kita lihat tahun demi tahun sapi yang diperdagangkan itu bobotnya semakin kecil. Jika 2 tahun yang lalu itu kita masih melihat sapi-sapi dengan bobot 300 kg lebih diperdagangkan, di daerah Jabodetabek ataupun Jawa ya tetapi makin ke sini makin kecil," tuturnya.
Menjadikan Sumbawa sebagai sentra pakan ternak, menjadi program yang diusung Jarot-Mokhlis.
Calon Bupati Sumbawa Syafaruddin Jarot mempunyai strategi untuk menambah nilai tambah jagung bagi ekonomi daerah, yaitu menjadikan wilayah tersebut sebagai sentra pakan ternak.
Menurutnya, pakan harus dijaga agar bisa memberikan nilai tambah dan membuat kestabilan harga di Sumbawa.
"Kami akan mendorong terbentuknya atau terciptanya industri berbasis pertanian. Kita ketahui bahwa jagung saat ini 90 persen lebih dikirim ke luar daerah dengan harga yang terus menurun. Karena itu, untuk mempertahankan atau meningkatkan harga kami akan melakukan mendorong agar industri ada di Sumbawa," kata dia. (tan/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga