Pemegang Polis Asuransi Syariah Turun

Kamis, 11 September 2008 – 10:40 WIB
JAKARTA – Para pemain di industri asuransi syariah dituntut lebih kreatif menghadapi ketatnya persainganJika tidak, pangsa pasarnya akan makin tergerus

BACA JUGA: Target Lifting Minyak 2009 Lebih Rendah

Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia Agus Edi Sumanto menyatakan, seperti halnya produk jasa keuangan lain, industri asuransi berbasis syariah ikut terimbas gejolak di sektor finansial
’’Saat investasi memburuk, sulit mengembangkan produk syariah, khususnya unit link,’’ ujarnya kemarin (10/9).

Dia pun mengakui ada tren penurunan pemegang polis pada asuransi syariah

BACA JUGA: Indonesia Resmi Keluar OPEC

’’Ini lebih terkait kondisi pasar yang memburuk,’’ jelas presdir PT Asuransi Takaful Keluarga tersebut


Berdasar data Bapepam-LK, industri asuransi syariah kian tenggelam

BACA JUGA: SBY Minta Tiket KA Kelas Ekonomi Tetap

Tahun lalu, pemegang polis asuransi jiwa syariah masih 2,81 jutaItu setara 8,72 persen dari total seluruh pemegang polis di industri asuransi jiwa yang mencapai 32,27 juta jiwaNamun, per semester I 2008, jumlahnya malah menyusut menjadi 2,54 juta polis

Tahun lalu, pendapatan premi asuransi syariah mencapai Rp 551,37 miliar atau 1,24 persen dari total perolehan premi asuransi jiwa sebesar Rp 44,4 triliunPada semester I tahun ini, premi asuransi syariah mencapai Rp 521,4 miliarTotal aset industri asuransi syariah mencapai Rp 1,07 triliun.

Ke depan, dia berharap pengembangan industri asuransi syariah berjalan makin baikMulai dari peranti regulasi hingga pengembangan produk dari para pemainnyaDia meminta kebijakan pemerintah tidak berat sebelah dengan lebih mengutamakan perbankan syariah ketimbang asuransi syariah’’Perlu kerja sama di antara seluruh elemen, mulai dari pemerintah hingga pemainnya,’’ tutur Agus.

Dia menambahkan, pemain di industri asuransi syariah mesti terus berinovasi lebih kreatifMisalnya, mengembangkan produk-produk baru yang sesuai dengan permintaan pasarDengan inovasi produk, dia yakin industri tersebut akan terus membaik seiring dengan pulihnya pasar keuangan nanti

Agus lalu mencontohkan adanya instrumen sukuk’’Selama ini, penempatan portofolio kami mungkin hanya ada di perbankan syariah, obligasi korporasi syariahSekarang jadi bertambah banyakTentu ini menguntungkan,’’ katanyaTahun depan pihaknya akan menerbitkan produk asuransi berbasis sukuk, baik untuk institusi maupun ritel.

Awal tahun ini, asuransi syariah menargetkan pertumbuhan pangsa pasar terhadap industri asuransi secara umum bisa menembus 2 persenDari sisi aset, industri asuransi syariah diharapkan bisa mencapai Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun(eri/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Serius Mereformasi Birokrasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler