Target Lifting Minyak 2009 Lebih Rendah

Kamis, 11 September 2008 – 10:36 WIB
JAKARTA - Panitia Kerja (Panja) Asumsi RAPBN 2009 menyepakati target produksi minyak siap jual atau lifting sebesar 960 ribu barel per hariAngka tersebut turun 1,8 persen dibandingkan target lifting tahun ini sebesar 977 ribu barel per hari

BACA JUGA: Indonesia Resmi Keluar OPEC

Keputusan ini diambil karena pembukaan lapangan minyak baru belum bisa mengimbangi penurunan produksi


"Hasil rapat Panja Asumsi RAPBN 2009 akhirnya menyepakati lifting minyak jadi 960 ribu barel per hari, termasuk swap 50 ribu barel, bertambah 10 ribu barel per hari dari usul pemerintah," kata Wakil Ketua Panitia Anggaran yang juga Koordinator Panja Asumsi Harry Azhar Azis di Jakarta kemarin (10/09)

BACA JUGA: SBY Minta Tiket KA Kelas Ekonomi Tetap

Angka tersebut sudah memperhitungkan produksi dari lapangan Cepu sebesar 20 ribu barel per hari


Harry menjelaskan kesepakatan target produksi minyak siap jual tersebut lebih kecil 1,8 persen dibandingkan target lifting pada 2008 sebesar 977 barel per hari, termasuk swap 50 ribu barel per hari

BACA JUGA: Tidak Serius Mereformasi Birokrasi

Lifting ditargetkan lebih kecil, karena kondisi lapangan yang sudah tua sehingga secara alamiah terjadi penurunan produksi

Sebelumnya, tiga dari lima perusahaan kontraktor minyak tahun depan mengalami penurunan produksi karena tidak adanya lapangan minyak baru di IndonesiaKapasitas produksi minyak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada 2009 turun dari 405 ribu barel per hari menjadi 382 ribu barel per hariProduksi Conoco Phillips pada 2009 dari 78 ribu barel per hari, turun drastis menjadi 42.950 barel per hari

Medco juga mengalami penurunan produksi sekitar 6-7 persen dari 33 ribu barel per hari menjadi 30 ribu barel per hariSedangkan Exxon baru berproduksi awal Desember 2008 sebesar 20 ribu barel per hariSatu-satunya yang mengalami penaikan produksi hanya Pertamina EP yang naik dari 118 ribu barel menjadi 125,5 ribu barel per hari

Parlemen menghendaki agar pengolahan dan eksplorasi dilakukan lebih agresif sehingga gejala penurunan alamiah menjadi mininal"Sehingga, lifting minyak pada 2010 dan tahun berikutnya dapat diprediksi lebih dini dalam bentuk roadmap yang jelas," kata Harry

Sebelumnya, Panja Asumsi RAPBN 2009 telah menyepakati beberapa asumsi dasarYakni, SBI tiga bulan 8 persen, nilai tukar Rp 9.100 per USD dan harga minyak USD 100 per barelAsumsi yang masih harus diselesaikan dalam rapat berikutnya adalah pertumbuhan ekonomi dan inflasi(sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Revitalisasi Kereta Api Jawa-Sumatera Dimulai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler