Pemenang Pilkada Jangan Berpikir Jabatan untuk Raih Kekayaan

Kamis, 28 Juni 2018 – 15:44 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan. Foto: Humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan bersyukur Pilkada serentak di 117 daerah, 27 Juni 2018, berlangsung secara aman dan damai tanpa ada hal-hal yang tak diingingkan.

"Ini kemenangan demokrasi dan kemenangan seluruh rakyat Indonesia,” ujar Zulkilfli Hasan kepada wartawan di Jakarta, 28 Juni 2018.

BACA JUGA: Zulhas Senang BKPRMI Dukung Sosialisasi Empat Pilar MPR

Dalam kesempatan tersebut dirinya mengucapkan terima kasih kepada KPU, Bawaslu, aparat keamanan, dan semua pihak yang terlibat dalam Pilkada. “Mereka perlu diapresiasi karena bertugas dengan baik”, paparnya.

Zulkifli Hasan menegaskan bagi calon-calon yang terpilih, menang dalam Pilkada, diharapkan mengemban amanah dan menunaikan janji yang disampaikan saat kampanye.

BACA JUGA: Selain Quick Count, HADIST Juga Unggul Real Count versi KPU

“Calon kepala daerah yang terpilih harus mewujudkan janji kampanye dan melayani masyarakat,” tegasnya. Disampaikan kepada mereka jangan sampai berpikir jabatan yang diraih untuk meraih kekayaan.

Kepada media pria asal Lampung itu menuturkan, kemenangan calon dalam Pilkada selain ditentukan oleh figur yang dikehendaki rakyat juga karena mesin partai politik pendukung benar-benar bekerja. Di beberapa daerah diakui peran tokoh agama sangat menentukan.

BACA JUGA: Kotak Kosong Menang, IDW: Bukti Rakyat Tolak Kartel Politik

Di daerah yang nuansa keislamannya sangat kuat, Zulkifli Hasan menyebut himbauan ulama di dengar oleh masyarakat. “Imbauan ulama juga menjadi faktor kemenangan,” ujarnya.

“Jadi keliru kalau partai politik memusuhi ulama,” tambahnya. Tokoh agama non-Muslim di daerah-daerah Indonesia timur pun disebut juga punya pengaruh dalam keterpilihan calon dalam Pilkada di sana.

Dalam Pilkada 2018, koalisi yang terbangun sangat beragam. Tak terbatas oleh ideologi dan agama. Melihat hal yang demikian Zulkifli Hasan membenarkan bahwa Pilkada 2018 tak bisa hanya dibentuk oleh koalisi yang kaku. Koalisi yang terbangun disebut sebagai kombinasi yang besar. Koalisi yang terjadi menurutnya sebagai bentuk saling membutuhkan antara partai yang satu dengan partai yang lain. “Dukungan berbaur sehingga koalisi tanpa batas tak bisa dihindari,” ungkapnya.

Dia juga mengatakan, kemenangan kepala daerah dari kader partai yang nantinya ikut mengusung capres di Pilpres 2019, belum tentu berpengaruh pada kemenangan capres tersebut.

“Tidak otomatis,” ungkapnya. Hal demikian disebut hanya sebagai salah satu faktor. Dalam Pilpres masih akan ditentukan oleh koalisi yang besar.

Ketika ditanya sosok Presiden dalam Pilpres 2019, Zulkifli Hasan mengatakan bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang berjiwa patriot yang bisa menjadikan Indonesia berdaulat, adil, makmur, dan setara. “Presiden harus mempunyai visi dan tim yang kuat," paparnya.

Presiden yang akan datang dikatakan harus mempunyai pandangan untuk kepentingan merah putih. “Semua kepentingan untuk rakyat Indonesia,” tegasnya. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cetak Hattrick di Jawa, PPP Makin Yakin Romi Cawapres Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler