jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati Pendidikan Doni Koesoema mengatakan jumlah kehadiran peserta didik harus sesuai dengan surat keputusan bersama (SKB) yang ditandatangani empat menteri tentang pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Artinya, jumlah kehadiran siswa harus disesuaikan dengan level PPKM sebuh kabupaten atau kota.
BACA JUGA: Ketentuan Terbaru SKB 4 Menteri soal PTM, Guru & Tendik Harus Sudah Divaksin
"Jadi, tinggal dilihat, Kota Jakarta Barat misalnya ada di level berapa, maka kebijakan PTM harus mengikuti," kata Doni kepada JPNN.com, Selasa (18/1).
Berdasarkan SKB 4 Menteri, daerah PPKM Level 1 atau 2 dengan vaksinasi dosis kedua untuk tenaga pendidik dan kependidikan di atas 80 persen dan capaian vaksinasi dosis kedua untuk lansia di atas 50 persen boleh melaksanakan PTM 100 persen setiap hari.
BACA JUGA: Unifah Rosyidi: Sejak Awal PGRI Keberatan dengan PTM 100 Persen
Adapun durasi yang diperbolehkan maksimal 6 jam pelajaran per hari.
Kemudian, daerah PPKM Level 1 atau 2 dengan vaksinasi dosis kedua untuk tenaga pendidik dan kependidikan sebanyak 50-80 persen, serta vaksinasi dosis kedua pada lansia sebanyak 40-50 persen hanya diperbolehkan PTM dengan peserta didik sebanyak 50 persen dari kapasitas ruang kelas.
BACA JUGA: Pelaku Penembakan 3 Satpam PT PKM Menyerahkan Diri
Pelaksanaan PTM dilakukan setiap hari secara bergantian dengan durasi maksimal 6 jam pelajaran dalam satu hari.
Daerah PPKM Level 1 atau 2 dengan vaksinasi dosis kedua untuk tenaga pendidik dan kependidikan di bawah 50 persen dan lansia kurang dari 40 persen diperbolehkan PTM dengan jumlah peserta didik sebanyak 50 persen dari kapasitas ruang kelas.
PTM dilaksanakan setiap hari secara bergantian dengan durasi maksimal 4 jam pelajaran per hari.
Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 3 Tahun 2022 yang terbit pada Senin (17/1), semua wilayah di DKI Jakarta masuk dalam kategori daerah PPKM Level 2.
Diketahui, saat ini telah ditemukan 67 kasus Covid-19 di 39 sekolah selama PTM berlangsung.
Untuk itu, Doni menegaskan upaya antisipasi penyebaran Covid-19 di sekolah perlu diperhatikan.
"Yang harus diperhatikan, ya, menjaga agar penyebaran Covid-19 tidak meluas sehingga PTM 100 persen tetap bisa dilakukan," pungkas pendiri Pendidikan Karakter Education Consulting itu.(mcr9/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Friederich
Reporter : Dea Hardianingsih