Pemerintah, Ahli, dan Petani Harus Bekerja Sama Memajukan Kelapa Sawit Indonesia

Senin, 27 Maret 2023 – 23:25 WIB
Diskusi Sosialisasi & Expo Sawit Baik Indonesia yang diselenggarakan Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan Pemerintah (LKSP) di Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (26/3). Foto: LKSP

jpnn.com, MANGGARAI BARAT - Pemerintah, ahli pertanian, dan petani harus bekerja sama dalam memajukan kualitas serta produksi kelapa sawit Indonesia.

Gagasan itu terungkap dalam diskusi Sosialisasi & Expo Sawit Baik Indonesia yang diselenggarakan Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan Pemerintah (LKSP) di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (26/3).

BACA JUGA: 1 Pencuri Uang Nasabah Bank di Duren Sawit Sudah Dibekuk Polisi, yang Lain Masih Diburu

Salah satu narasumber, Rahmad Nasir, memberikan paparan mengenai salah satu produk unggulan di Indonesia, yaitu minyak kelapa sawit.

Dalam paparannya, Dosen STKIP Muhammadiyah Kalabahi itu menjelaskan kelapa sawit merupakan jenis tumbuhan palem yang sangat strategis bagi Indonesia karena menjadi penghasil ekonomi terbesar.

BACA JUGA: Kebakaran di Duren Sawit Jaktim, 5 Ruko Hangus

Saat ini, luas kebun sawit di Indonesia mencapai kurang lebih 6,5 juta hektare. Sebagai penghasil Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia, produksi Indonesia bisa mencapai 45,5 juta metrik ton pada 2023.

Rahmad juga menjelaskan minyak kelapa sawit tidak hanya digunakan sebagai bahan makanan dan kosmetik, tetapi juga sebagai bahan bakar biodiesel.

BACA JUGA: Kapal Tongkang Bermuatan 88,817 Ton Sawit Dibajak Karim Cs

Selain itu, permintaan dunia terhadap minyak sangat tinggi, sehingga Indonesia memiliki peluang besar untuk memasarkan komoditas tersebut ke luar negeri.

Namun, untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan ahli profesional yang mampu mengembangkan produk kelapa sawit secara optimal.

“Dengan potensi yang besar dari kelapa sawit sebagai produk unggulan Indonesia, maka pemerintah, petani sawit, serta para tenaga ahli harus bekerja sama untuk mengoptimalkan pengembangan dan pemasaran produk kelapa sawit ke pasar global," ujar Rahmad.

Dia menilai pentingnya mengembangkan potensi sumber daya alam kelapa sawit.

Beberapa riset menunjukkan bahwa kelapa sawit memiliki sumber daya alam yang paling tinggi.

Selain itu, kelapa sawit juga menjadi pemasukan pajak yang paling besar.

Oleh karena itu, potensi pertanian khususnya jurusan bioteknologi, pangan, obat, dan kosmetik haruslah dikembangkan.

Rahmad juga mengajak generasi muda untuk menjadi tenaga ahli dalam pengembangan produk kelapa sawit.

"Dengan demikian, generasi muda bisa membantu membangkitkan ekonomi rakyat, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur," kata dia. (Tan/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Syahrul Dorong Integrasi Sawit Sapi di Kalimantan Selatan


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler