JAKARTA - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Menneg BUMN), Sofyan Djalil mengungkapkan, pengambilalihan 17 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) oleh pemerintah bisa dilakukan melalui pembentukan konsorsium sejumlah perusahaan negara dalam hal ini perusahaan BUMNBahkan menurut Sofyan, pemerintah daerah (Pemda) setempat juga bisa ikut serta dalam konsorsium tersebut
BACA JUGA: Perdagangan PEA-Indonesia Tembus USD 2 Miliar
Pembentukan konsorsium ini menurut Sofyan, untuk membagi beban dan risiko ke semua perusahaan BUMN tambang
BACA JUGA: Tingkatkan Ekspor Jasa ke Timur Tengah
Tapi, itu baru satu kemungkinan," kata Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil kepada JPNN di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (8/4).Sofyan mengaku kalau pihaknya sudah menandatangani surat permohonan nominasi perusahana BUMN sebagai pembeli saham NNT, jika nantinya pemerintah tidak membelinya
BACA JUGA: Gubernur NTB Siap Temui Menteri ESDM
Hari ini (kemarin, Red) akan didaftarkan ke Menteri ESDM dan Menteri Keuangan," ungkap Sofyan.Dijelaskan Sofyan, dalam surat yang diteken itu, pihaknya hanya meminta agar perusahaan BUMN yang menjadi prioritasHanya saja, Sofyan enggan menyebutkan nama calon perusahaan BUMN yang akan membeli saham NNT itu"Kalau mengenai nama calon perusahaan, nanti kami sampaikan kalau sudah oke dari pemerintahAda beberapa BUMN yang akan gabung, pemda setempat juga bisa ikut bergabung kalau mau," ujarnya.
Di tempat terpisah, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menyatakan diri untuk bersedia bergabung dalam konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam akuisisi saham NNTDirektur Utama Antam, Alwin Syah Loebis mengatakan, perusahaan yang ia pimpin ini akan melakukan penghitungan matang jika konsorsium itu nantinya terbentuk"Jika nanti konsorsium itu terbentuk, tentu sekali kami berminat untuk bergabung," kata Alwin.
Hanya saja aku Alwin, sejauh ini Antam belum menentukan sikap soal minat terhadap akuisisi 17 persen saham NNT, meskipun pemerintah saat ini tengah menghitung ulang harga saham perusahaan tambang yang ditawarkan pemerintahKeengganan Antam memang cukup beralasanKarena, perusahaan BUMN tambang mineral tersebut saat ini tidak memiliki dana yang cukup untuk akuisisi NNT''Jika nantinya Kemenneg BUMN mendesak, baru kami akan ikut," ungkapnya.
Sementara itu, PT Timah Tbk (TINS) menilai, perlu dana besar untuk membeli divestasi saham NNT"Beli saham Newmont perlu dana besar," kata Sekretaris Perusahaan Timah, Abrun AbubakarDiakui Abrun, kalau perseroan membeli sendiri saham NNT, memang agak sedikit berat, sehingga tidak menutup kemungkinan kalau pihaknya akan ikut dalam konsorsium yang disarankan Kemenneg BUMN tersebut
Hanya saja menurut dia, dalam membentuk konsorsium BUMN, mestinya dikaji lebih mendalamTerutama mengenai pendanaan perusahaan masing-masing dalam mengakuisisi saham NNT''Memang konsorsium sudah disarankan, tapi setidaknya tetap diperlukan pengkajian yang lebih jauh," ungkapnya.(sid/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu Diminta Tunjuk BUMN Terpilih
Redaktur : Tim Redaksi