Asosiasi Kesehatan Publik di Australia (PHAA) terus mendesak Perdana Menteri Tony Abbott untuk mengirimkan pakar kesehatan untuk mengatasi virus Ebola. Hingga kini Australia baru mengirimkan uang, tetapi belum menurunkan pakar kesehatan.
PHAA telah menyampaikan surat kepada PM Abbott untuk mengirimkan staf medis ke Afrika Barat untuk membantu masalah Ebola.
BACA JUGA: Universitas ANU Canberra Lepas Saham Pertambangan, Menteri Pendidikan Heran
PM Abbott sebelumnya mengatakan ia tidak terlalu yakin karena resiko yang terlalu tinggi untuk mengirimkan tim Australia ke Afrika Barat.
"Kita tidak akan mengirimkan dokter atau perawat kesana karena resikonya," ujar Abbott.
BACA JUGA: Banyak Perusahaan Pakai Nama Bali, Tipu Pelanggan di Australia
Amerika Serikat telah mengirimkan 3.000 pasukan ke Afrika Barat untuk mengatasi penyebaran virus Ebola.
Sementara pemerintah Australia hanya membantu dengan mengirimkan uang senilai 180 miliar rupiah untuk membantu mengatasi penyebaran virus Ebola, tetapi PM Abbott menegaskan tidakk akan mengirimkan dokter atau perawat ke daerah yang terlalu beresiko.
BACA JUGA: Pencuri di Pedalaman Australia Terjebak di Cerobong Asap Selama 12 Jam
"Ada perbedaan antara menjadi sukarelawan dengan memerintahkan personil Australia untuk pergi ke situasi seperti itu tanpa strategi untuk mengurangi resiko yang harus ditanggung pemerintah Australia," tegas Abbott.
Tetapi Kepala Eksekutif Asosiasi Kesehatan Publik Australia, Michael Moore mengatakan Australia sebaiknya mengirimkan Team Asisten Medis Australia (AUSMAT), selain juga sejumlah perlengkapan.
"Kontribusi uang sebenarnya bagus, tetapi yang kita tahu banyak LSM yang kekurangan orang." ujar Moore.
AUSMAT terdiri dari dokter, perawat, paramedi, juga apoteker dan radiologis, yang bisa dikirim ke Afrika Barat.
Moore yang juga mantan Menteri Kesehatan dari negara bagian ACT mengatakan tim AUSMAT pernah membantu para korban topan Haiyan di Filipina.
"Mereka sudah terlatih dengan luar biasa untuk mengurusi masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit menular," ujar Moore.
WHO sebelumnya pernah mengumumkan lebih dari 4.000 orang meninggal dari 8.400 yang diketahui terpapar virus Ebola di tujuh negara.
Pekerja dari Palang Merah, yang juga seorang perawat, Sue Ellen dari Australia sempat membuat khawatir Australia, setelah ia kembali dari Sierra Leone dengan gejala seperti Ebola.
Tetapi hasil dari tes yang dilakukan terhadap wanita berusia 57 tahun ini negatif. Kini ia telah dikeluarkan dari Rumah Sakit Cairns.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tasmania Akan Jadi Pintu Gerbang ke Kutub Selatan