Kampanye anti vaksin yang tidak benar dan mitos yang terus berlanjut seputar vaksinasi membahayakan nyawa warga Australia. Demikian ditegaskan Ketua Petugas Medis Australia dalam peluncuran sebuah kampanye baru di Melbourne, Victoria (13/8/2017).
Ketua Petugas Medis Australia, Profesor Brendan Murphy mengatakan penelitian yang menyarankan bahwa autisme mungkin berkaitan dengan vaksinasi  "benar-benar salah dan telah dibantah kebenarannya".
BACA JUGA: Artis Australia Dituduh Suap Pegawai Pemerintah Demi Dapatkan SIM
Sebuah film, Vaxxed: From Cover-up to Catastrophe (Vaxxed: Dari Ditutup-tutupi hingga bencana), telah memicu kontroversi dengan menghubungkan vaksinasi  campak-gondok-rubella dengan autisme.
Pemerintah Australia meluncurkan kampanye pendidikan mengenai imunisasi sebesar $ 5,5 juta atau setara Rp58 miliar untuk melawan pandangan lobi kelompok anti-vaksinasi dengan informasi berbasis bukti yang dapat diakses oleh orang tua dengan mudah.
BACA JUGA: Gerai Pizza Hut Harus Bayar Kekurangan Gaji Pegawainya Rp 200 Juta
"Keberadaan media sosial dan saluran lainnya, menjadikan mereka yang memiliki kritik lebih memiliki suara," kata Menteri Kesehatan Federal, Â Greg Hunt dalam peluncuran kampanye tersebut.
"Itulah mengapa kami melakukan kampanye ini, kami hendak mengatakan kepada para orang tua, bahwa vaksinasi itu aman, sangat penting dan akan mampu melindungi anak anda dan akan melindungi anak-anak lain."
BACA JUGA: Beberapa Warga Australia Boikot Plebisit Pernikahan Sesama Jenis
Tingkat imunisasi nasional di Australia saat ini tercatat mencapai 93 persen tapi angkanya bisa serendah 60 persen di beberapa bagian negara.
"Beberapa daerah yang memiliki tingkat vaksinasi lebih rendah adalah daerah pedalaman dari Gold Coast, daerah pedesaan Tasmania, dan di kota bagian dalam Adelaide," kata Greg Hunt.
"Apa yang terjadi adalah, ada pesan [anti vaksinasi] yang beredar di masyarakat, dan tugas kami di sini adalah untuk mengatakan bahwa pesan itu salah, tidak benar, dan tidak tepat.
"Sebagaimana yang telah kita lihat di Australia Barat pada saat ini, terkait wabah [campak] yang terjadi di sekolah-sekolah lokal, ada risiko nyata bila anda memiliki komunitas dengan tingkat vaksinasi yang lebih rendah."
Kampanye tersebut mencakup iklan di TV yang menampilkan orang tua Dana McCaffery, bayi berusia satu bulan yang meninggal karena terlalu muda untuk divaksinasi.
Keluarganya tinggal di daerah dengan tingkat imunisasi rendah.
"Dana bayi kami meninggal karena batuk rejan. Umurnya baru satu bulan dan terlalu muda untuk divaksinasi," kata ibu Toni McCaffrey.
Kalangan dokter mengatakan penyakit seperti campak bisa diberantas melalui program imunisasi.
Namun Profesor Brendan Murphy mengatakan penyakit yang hampir berhasil di berantas saja, seperti polio ternyata bisa juga kembali mewabah jika tingkat imunisasi turun.
"Banyak orangtua muda yang hidup saat ini tidak pernah menyaksikan bagaimana mengerikannya a wabah polio yang memaksa orang-orang yang terpapar harus menjalani hidup didalam mesin paru-paru besi, mereka dapat menyaksikan betapa mengerikannya komplikasi dari campak,â kata Profesor Brendan Murphy.
"Orangtua membutuhkan fakta dan itulah yang kampanye ini lakukan. Memungkinkan para orang tua mendapatkan fakta tersebut.
"Imunisasi sangat aman, dan imunisasi mampu menyelamatkan nyawa."
Diterjemahkan pada pukul 16.00 WIB, 13/8/2017 oleh Iffah Nur Arifah dan simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiat Hidup Setahun Tanpa Belanja di Supermarket