Pemerintah Bantah Abaikan Nasib ABK Gemini

Selasa, 17 Mei 2011 – 19:41 WIB
JAKARTA - Upaya pembebasan 13 WNI yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) MT Gemini yang disandera perompak Somalia, hingga kini belum menemui kepastianPemerintah pun membantah tidak memprioritaskan penanganan kasus pembajakan yang sudah terjadi untuk kesekian kalinya tersebut

BACA JUGA: Keluar Api, Cathay Pacific Mendarat Darurat

Menurut Juru Bicara Kemenlu Michael Tene, pemerintah Indonesia masih terus berkomunikasi dengan pemerintah Singapura, terkait upaya pembebasan para ABK MT Gemini tersebut.

"Karena kapal tersebut berbendera Singapura, kita terus menjalin koordinasi dengan pemerintah setempat
Tapi bukan berarti tidak diprioritaskan

BACA JUGA: Bos IMF Jalani Tes DNA

Ujung tombak penyelesaian kan berada di tangan pemerintah Singapura dan pemilik kapal," papar Tene, ketika dihubungi kemarin (16/5).

Bahkan, lanjut Tene, pemerintah Indonesia telah memastikan bahwa pemerintah Singapura dan pemilik kapal telah berkomitmen dalam upaya pembebasan kapal MT Gemini
Namun, bukan berarti, tidak ada upaya dari pemerintah Indonesia

BACA JUGA: Adik Thaksin Resmi Calon PM Thailand

Tene menjelaskan, pihak Indonesia telah menawarkan bantuan pembebasan kepada pihak Singapura dan tawaran tersebut mendapatkan respon positif dari yang bersangkutan.

Meski begitu, dia enggan membeberkan secara detail tawaran bantuan yang diajukan ke pemerintah Singapura tersebutSebab, dikhawatirkan para perompak Somalia tersebut juga memantau pemberitaan di media terkait pembajakan tersebutSeperti pengalaman sebelumnya, gencarnya pemberitan upaya penyelematan di media, justru menyulitkan posisi para awak kapal yang tengah disandera.

"Kalau upaya-upaya penyelematan termasuk uang tebusan, saya tidak bisa berbicara banyakKarena seperti pengalaman sebelumnya, hal itu bisa berakibat buruk bagi ABK yang disandera," ujarnya.

Yang terpenting, kata Tene, para awak kapal dalam kondisi baikPara ABK tersebut diberi makan sehari dua kali"Menurut kapten kapal, kondisi mereka dalam keadaan sehatSoal makan pun cukup, dua kali sehari," lanjut dia.

Tene memaparkan, sejauh ini pemerintah Singapura sudah dua kali berkomunikasi dengan kapten kapal MT GeminiYakni pada, tanggal 4 Mei dan 10 Mei laluNamun, diakuinya, upaya pembebasan tidak bisa berlangsung cepat dan membutuhkan prosesDia mencontohkan pembebasan 20 ABK Kapal MV Sinar Kudus yang juga mengalami nasib serupa dengan para awak kapal MT Gemini, membutuhkan waktu sekitar 45 hari.

"Karena itu meski pemerintah dibilang lambat, kenyatannya proses pembebasan ini tidak bisa berdiri sendiriUpaya pembebasan awak kapal Sinar Kudus tersebut tergolong cepat dalam sebuah kasus penyanderaanUntuk itu, kita juga berupaya yang terbaik dalam upaya penyelamatan ini," tegasnya.

Seperti diketahui, sebanyak 25 ABK MT Gemini disandera oleh perompak Somalia sejak 1 Mei laluDiantara para awak kapal tersebut, terdapat 13 WNI yang juga merupakan ABKMenurut perusahaan yang memiliki kapal tersebut, Glory Ship Management, kapal bermuatan 28 ribu ton kepala sawit tersebut berlayar menuju Mombasa, Kenya dari IndonesiaSaat ini, kapal tersebut dikabarkan berada di sekitar perairan Somalia(ken)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekerja PLTN Tewas Lagi, Zona Evakuasi Diperluas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler