jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah semakin serius menggarap teknologi sel punca (stem cell). Di antaranya dengan meresmikan konsorsium pengembangan sel punca yang digarap bersama akademisi, industri dan komunitas.
Peresmian konsorsium pengembangan sel punca ini diteken Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta, serta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparringa di Jakarta, Senin (13/10). Diharapkan dalam waktu 3 tahun lagi akan muncul perkembangan besar dalam teknologi pemanfaatan sel punca di tanah air.
BACA JUGA: Inginkan Pelantikan Jokowi Jadi Momentum Pertemuan SBY-Mega
Menkes Nafsiah mengatakan, pengembangan teknologi dan pelayanan sel punca di Indonesia sudah dimulai sejak enam tahun lalu. "Tetapi belum terorganisir dengan rapi," katanya.
Sejauh ini, lanjutnya, pemerintah, komunitas, akademisi, dan industri masih berjalan sendiri-sendiri. Menurut Nafsiah, seluruh komponen tadi harus bersinergi untuk pengembangan teknologi pemanfaatan sel punca. Dia menuturkan sel punca diharapkan menjadi aktor utama dalam pengobatan degeneratif seperti, Parkinson, Alzheimer, stroke, serta penyakit lain yang mengakibatkan kerusakan sel dan jaringan.
BACA JUGA: Objek Gugatan UU Pilkada Hangus
Nafsiah juga menjelaskan bahwa pemanfatan pengobatan dengan teknologi berbasis sel punca ini bisa dipakai untuk anak-anak. Dia mengatakan di RSCM ada anak kecil yang terkena polio. Salah satu kakinya mengecil sehingga tidak bisa berjalan. "Setelah menjalani pengobatan sel punca, dia kini sudah bisa bermain sepak bola," kata Nafsiah.
Merujuk dari pengalaman-pengalaman penggunaan teknologi sel punca ini, Nafsiah semakin bersemangat untuk mengembangkannya. Harapannya teknologi pemanfaatan sel punca bisa dirasakan semua masyarakat di Indonesia.
BACA JUGA: Tas Tentengan Lebih Langsung Ditinggal di Bandara Jeddah
Nafsiah mengatakan selama ini teknolgi sel punca masih mengandalkan impor dari luar negeri. Untuk itu dia mengatakan harus ada pengawasan yang ketat. Sehingga tidak ada kasus penipuan teknologi pengobatan berbasis sel punca.
Menteri BUMN Dahlan Iskan juga tampak antusias dengan penataan ulang pengembangan sel punca ini. Sebab, Dahlan merasakan sendiri manfaat dari pengobatan berbasis pemanfaatan sel punca.
Di antara penanganan medis berbasis sel punca yang dilakukan Dahlan adalah implan gigi. "Saya tidak melakukan pengobatan sel punca ini di Jerman. Tetapi di Surabaya," tegas Dahlan disambut tepuk tangan riuh peserta pertemuan.(wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Tanggung Risiko Sendiri karena Tutupi Nama Calon Menteri
Redaktur : Tim Redaksi