jpnn.com - jpnn.com - Dialog nasional yang digagas Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin mendapat lampu hijau dari pemerintah.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Budi S Tanu Wibowo mengatakan, Presiden Joko Widodo mengapresiasi gagasan itu.
BACA JUGA: Ketua MPR Melihat Ada Hal Membahayakan
Jokowi, kata Budi, menunjukkannya dalam pertemuan tokoh lintas agama bersama Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud di Istana Negara, Jakarta beberapa waktu lalu.
"Memang tidak secara langsung, tapi Pak Jokowi menyampaikan hal itu (dialog nasional)," ujar Budi, Senin (6/3).
BACA JUGA: Tokoh Tionghoa Kompak Dukung Gagasan Kiai Maruf
Dia menambahkan, Jokowi meminta para tokoh lintas agama yang hadir dalam pertemuan itu menjaga kerukunan antarumat beragama.
"Kalau menurut saya memang perlu dialog nasional para tokoh nasional. Itu bagian dari cara untuk memecahkan berbagai persoalan bangsa," imbuhnya.
BACA JUGA: Dasco Ajak Teguhkan Empat Pilar Demi Kedaulatan Bangsa
Sebagaimana diketahui, KH Ma’ruf memang sedang menggagas dialog nasional.
Gagasan itu muncul setelah banyaknya persoalan yang melanda Indonesia belakangan ini.
Dialog nasional yang melibatkan para tokoh, baik tokoh agama, masyarakat, etnis dan sebagainya itu diharapkan bisa menjadi pemecah persoalan bangsa.
Sementara itu, Raja Salman memuji toleransi antarumat beragama di Indonesia. Menurut orang nomor satu di Arab Saudi itu, toleransi menjadi modal kuat untuk kemajuan bersama.
"Ya, Raja Salman memuji (toleransi antarumat beragama) Indonesia. Beliau menganggap Indonesia stabil karena ada semangat toleransi yang ditunjukkan antarumat beragama di Indonesia," ungkap Budi.
Budi menambahkan, Raja Salman sempat menyampaikan pesan umat beragama harus saling membantu.
"Katanya Raja Salman, di Saudi ada kebijakan untuk mendukung dialog antarumat beragama," tambah Budi.
Budi berharap, pemerintah juga membuat kebijakan seperti di Saudi yang mendukung dialog nasional.
Dengan begitu, dialog nasional tidak hanya digelar sekali lalu hilang.
"Kalau bisa, yang namanya dialog nasional, rembuk nasional, atau silaturahmi nasional dilakukan berkelanjutan. Tidak cuma sekali. Hari ini bahas apa, besok apa, besoknya lagi bahas apa lagi. Intinya harus dilakukan berkelanjutan agar silaturahmi para tokoh nasional juga semakin erat," pungkas Budi. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tokoh Tionghoa Dukung Gagasan Kiai Maruf Amin
Redaktur & Reporter : Ragil