Pemerintah Beri Suntikan Dana Rp 1,2 Triliun untuk Pengembangan Pelabuhan Benoa

Minggu, 12 September 2021 – 16:42 WIB
Pengembangan Pelabuhan Benoa Bali dalam konsep Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Foto: Antara

jpnn.com, BALI - Pemerintah memberi suntikan dana Rp 1,2 triliun melalui penyertaan modal negara (PMN) untuk pengembangan Pelabuhan Benoa Bali dalam konsep Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).

PT Pelindo III sebagai pengelola dana akan menggunakannya untuk pengerukan alur dan kolam pelabuhan tahap 2, yang merupakan salah satu dari 16 paket pengembangan.

BACA JUGA: Bali Tingkatkan Ekspor Lewat Pelabuhan Benoa

Direktur Utama Pelindo III Boy Robyanto di Surabaya mengatakan, pengerukan alur dan kolam pelabuhan tahap 2 merupakan lanjutan dari pekerjaan sebelumnya yang telah dikerjakan di 2019.

Pengerukan alur dan kolam tahap 2 direncanakan berkedalaman alur dan kolam minus 12 Meter Low Water Spring (MLWS).

BACA JUGA: Bakal Jadi Pintu Masuk Wisatawan, Pelabuhan Benoa Ditata Ulang

"Pengerukan alur dan kolam tahap ini areanya lebih luas, dan akan menjangkau hingga area pengembangan pelabuhan di sisi utara Pelabuhan Benoa saat ini, kedalaman akan merata hingga minus 12 MLWS," kata Boy, Minggu (12/9).

Area yang akan dikeruk, kata dia, yakni kolam dermaga timur, kolam putar, alur pelayaran (pelebaran), kolam dermaga yacht club.

BACA JUGA: Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhan Benoa, Gubernur Bali Apresiasi Pelindo III

Selanjutnya adalah kolam dermaga LNG, curah cair dan petikemas serta kolam dermaga selatan.

Pengerukan alur dan kolam pelabuhan dilakukan kembali karena pada beberapa area kedalaman alur dan kolam masih belum merata.

Kedalaman di area pengembangan pelabuhan misalnya, kedalaman saat ini berkisar antara minus 1-3 MLWS.

"Area pengembangan sisi utara Pelabuhan Benoa direncanakan untuk area peti kemas, curah cair, dan LNG yang terpisah dengan area wisata, sehingga membutuhkan kolam pelabuhan yang dalam, bisa diakses kapal tanker dengan panjang 180 meter dengan bobot 50.000 DeadWeight Tonnage (DWT)," tuturnya.

Pelindo III adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa kepelabuhanan.

Tugas, wewenang dan tanggung jawab Pelindo III mengelola 43 pelabuhan yang tersebar di 7 provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, serta memiliki 23 anak perusahaan dan afiliasi.

Pelindo III menjalankan bisnis inti sebagai penyedia fasilitas jasa kepelabuhanan yang memiliki peran kunci guna menjamin kelangsungan dan kelancaran angkutan laut. (mar1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Proyek Pengembangan Pelabuhan Benoa Dukung Konektivitas Tol Laut


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler