jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menerima kedatangan 1.408.000 dosis vaksin siap pakai merek Sinopharm pada Selasa (13/7).
Vaksin yang diklaim berefikasi 79 persen itu akan dialihkan untuk program Vaksinasi Gotong Royong.
BACA JUGA: Simpatisan Habib Rizieq Bentrok dengan Aparat, 3 Mobil Polisi Rusak
"Kami menerima kurang lebih sekitar 1,408 juta dosis vaksin dengan merek Sinopharm," ujar Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury saat memberikan keterangan melalui konferensi video.
Menurut Pahala, dalam tiga hari mendatang, Indonesia juga akan kembali menerima kedatangan vaksin Sinopharm dengan total sekitar empat juta dosis vaksin dari 15 juta dosis vaksin yang sudah memiliki kerja sama. Vaksin akan digunakan untuk program Vaksinasi Gotong Royong.
BACA JUGA: Polisi Tangkap Provokator Kericuhan Saat Penertiban PPKM di Surabaya, Oalah Ternyata
"Vaksin Sinophram ini merupakan vaksin dengan platform inactivated dan sudah menerima emergency use listing dari WHO pada Mei 2021 ini dan sudah memperoleh persetujuan di 56 negara dengan efikasi sebesar 79 persen," imbuhnya.
Kementerian BUMN pun berharap vaksin Sinopharm yang didatangkan oleh PT Kimia Farma itu dapat membantu meringankan beban pemerintah sekaligus melengkapi program pemerintah dalam rangka mencapai kekebalan komunal di tanah air.
"Vaksin Gotong Royong merupakan vaksin yang komplementer untuk bisa melengkapi vaksin program pemerintah dalam rangka bagaimana kami bisa melakukan percepatan agar Indonesia bisa segera mencapai herd immunity dan juga bisa meringankan beban pemerintah dalam hal pelaksanaan program vaksinasi tersebut," ucap Pahala.
Dalam kesempatan tersebut, Kementerian BUMN juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dan mendukung upaya kedatangan Vaksin Gotong Royong.
Kementerian BUMN optimistis kedatangan Vaksin Gotong Royong merek Sinophram ini akan mempercepat program vaksinasi pemerintah guna menanggulangi pandemi Covid-19.
"Semoga perjuangan kita untuk melawan pandemi ini betul-betul mendapatkan rida dan jangan lupa untuk terus menjaga prokes dan menjalankan 5 M," ujar Pahala.
Secara keseluruhan, kedatangan vaksin ini merupakan kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-22 sejak 6 Desember 2020. Sedangkan untuk vaksin Sinopharm, kedatangan hari ini merupakan bagian dari kedatangan tahap ketiga.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani menilai kedatangan vaksin ini sebagai jawaban permintaan dan kebutuhan para pelaku usaha.
"Ini tidak hanya menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk memenuhi kebutuhan vaksin bagi masyarakat yang diberikan secara gratis, tetapi juga menjawab permintaan dan kebutuhan kami para pelaku usaha untuk dapat segera melakukan vaksin bagi pekerja, karyawan, maupun keluarga karyawannya," ujar Shinta.
Shinta juga menjelaskan bahwa Kadin Indonesia mendukung program vaksinasi nasional pemerintah melalui Vaksinasi Gotong Royong dengan berpartisipasi dan secara mandiri membiayai pembelian vaksin bagi para pekerja, karyawan, maupun keluarga karyawan untuk mencapai kekebalan komunal khususnya di lingkungan kerja.
"Prinsipnya, kami senantiasa akan mendukung upaya dari semua program pemerintah yang bertujuan agar kita semua dapat segera lepas dari pandemi ini, agar kehidupan kita dapat kembali pada normal, dan dapat beraktivitas untuk bisa memulihkan kembali ekonomi kita, dan produktivitas kami dapatkan kembali," ucap Shinta. (tan/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga