jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI mendesak pemerintah untuk mengangkat guru honorer K2 (kategori dua) tahun ini. Alasannya jumlah guru PNS di daerah semakin berkurang karena banyak yang pensiun.
"Harus ada yang diangkat tahun ini. Kalau enggak makin kurang lagi guru PNS kita. Sementara pemerintah hanya mengandalkan guru honorer yang bayarannya minim. Inikan tidak manusiawi namanya," kata salah satu anggota Baleg DPR RI Bambang Riyanto,, Kamis (12/7).
BACA JUGA: Bamsoet Tak Mau Masyarakat Dirugikan PPDB Sistem Zonasi
Bila pemerintah hanya mengandalkan pelamar umum, apakah dijamin guru honorer K2 tidak ngambek. Sebab, honorer yang kerja mati-matian, sementara PNS santai saja.
"Pemerintah harus berani menegaskan mau tidak mengangkat guru honorer K2. Kalau enggak mau dan honorer K2 ngambek, apa sekolah siap menyediakan guru pengganti," ujar politikus Gerindra itu.
BACA JUGA: Jaga Moralitas, Bamsoet Imbau Menteri yang Nyaleg Mundur
Hal sama diungkapkan Marlinda. Politikus Golkar ini mengaku setiap kunjungan ke daerah pemilihannya di Jawa Tengah, dia melihat betapa banyaknya guru honorer yang mengisi sekolah-sekolah tapi dibayar minim.
"Sekolah-sekolah yang saya datangi di dapil, kebanyakan honorer daripada PNS. Pendidikan seperti apa yang diharapkan kalau seperti ini. Makanya kami sudah minta komitmen MenPAN-RB atas penyelesaian masalah ini," ucapnya.
BACA JUGA: Prioritaskan Guru, MenPAN-RB: Tenaga Administrasi Sabar Dulu
Baik Bambang maupun Marlinda berharap, pemerintah tidak mengulur waktu lagi dengan berbagai alasan. "Ini menterinya banyak sekali alasannya. Padahal revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) sifatnya terbatas. Jadi cuma beberapa pasal saja yang diganti," kata Bambang.
Sementara Marlina menginginkan, tahun ini juga 60 ribu guru honorer K2 yang dinilai memenuhi kriteria bisa diangkat CPNS. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Asman: Hanya 60 Ribu Guru Honorer K2 Layak jadi CPNS
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad