Pemerintah Didorong Membangun Sekolah Vokasi di Natuna

Senin, 25 November 2019 – 22:22 WIB
Diskusi bertajuk "Engaging Potential Partners in the Sustainable Development of Indonesia's Outer Islands: The Case of Natuna Islands", di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong pengembangan Kepulauan Natuna sebagai pusat perikanan, pariwisata, ekonomi kerakyatan, konservasi, dan pertahanan militer. Natuna merupakan satu dari 111 kepulauan terluar di tanah air, berbatasan langsung dengan Laut China Selatan.

Sejumlah sektor yang perlu dikembangkan di Kepulauan Natuna adalah infrastruktur, pariwisata, energi terbarukan, fasilitas air bersih, fasilitas pengolahan limbah, industri perikanan dan budidaya rumput laut, serta pengembangan kapasitas dan pelatihan vokasi.

BACA JUGA: Bamsoet: Kemampuan Lulusan Vokasi Harus Sesuai Kebutuhan Lapangan Kerja

Namun, pengembangan Natuna tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah. Sejumlah mitra dari dalam dan luar negeri harus digandeng.

Direktur Program Bhakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H Serad menyarankan agar memperkuat sumber daya manusia (SDM) di Natuna dengan membangun sekolah vokasi.

BACA JUGA: Perkuat Vokasi Kemaritiman, Indonesia - Inggris Jalin Kerja Sama

Djarum sendiri memiliki program vokasi, yakni Vocational School Improvement Initiative. Saat ini, sekolah vokasi Djarum telah berjalan di wilayah Kudus, Jawa Tengah.

“Kami memang tidak terlibat langsung di Natuna, tetapi inisiatif kami bisa ditiru di sana,” kata Primadi H. Serad, dalam siaran tertulisnya, Senin (25/11).

BACA JUGA: Djarum Foundation Tak Sekadar Bagi-Bagi Beasiswa

Primadi mengatakan, jika nanti sekolah vokasi dapat dibangun di Natuna, harus dapat menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri di pulau tersebut.

“Sebaiknya tidak hanya memperhatikan bidang-bidang fishery atau perikanan dan juga energy. Jangan membatasi kreatifitas anak-anak dalam bidang itu saja karena setiap anak memiliki kelebihan yang berbeda,” ujarnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, maka kurikulum di sekolah vokasi tersebut harus disesuaikan. Jajaran guru di sekolah vokasi harus mendapat pelatihan khusus. "Saat kurikulumnya sudah disesuaikan, maka guru-gurunya harus dilatih, sesuai dengan standar kebutuhan industri," ujar Primadi. 

Organisasi nirlaba Djarum Foundation adalah salah satu pihak yang dilibatkan dalam acara diskusi bertajuk "Engaging Potential Partners on the Sustainable Development of Indonesia's Outer Islands: The Case of Natuna Islands" di Kemenlu RI.(mg7/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler