Pemerintah Diminta Bentuk TPF Atas Kekerasan Terhadap Nakes di Papua

Rabu, 22 September 2021 – 07:24 WIB
Tenaga kesehatan (nakes). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Forum Solidaritas Kemanusiaan (FSK) menyoroti aksi kekerasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Papua, yang menyebabkan seorang tenaga kesehatan (nakes) meninggal dan dua nakes perempuan mengalami kekerasan seksual.

“Kekerasan terhadap nakes sangat disesalkan terutama di saat masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Papua, sangat membutuhkan tenaga kesehatan,” kata anggota pengarah FSK Nursyahbani Katjasungkana dolam siaran persnya, Selasa (21/9).

BACA JUGA: Jenazah Nakes Korban Kekerasan KKB Dievakuasi dengan Helikopter Penerbad

Insiden penyerangan Puskesmas Kiwirok dan rentetan kekerasan sebelumnya tidak dapat dilihat sebagai kejahatan kriminal biasa.

FSK berharap pemerintah pusat dan pemda Papua mengambil tindakan yang perlu untuk menjaga keamanan pada tempat-tempat pelayanan publik.

BACA JUGA: Menkes Berbelasungkawa atas Wafatnya Nakes Akibat Kekerasan KKB

“Kami mendorong dibentuk tim pencari fakta (TPF) untuk mengusut kekerasan di Kiwirok. Sebabnya, awal mula peristiwanya masih samar sehingga harus terjawab tuntas,” kata Nursyahbani.

Nursyahbani menambahkan laporan TPF nantinya dapat menjadi dasar bagi pemerintah pusat bersama Pemrov Papua untuk membuka kembali dialog antara Jakarta dan Papua demi menyelesaikan persoalan Papua.

BACA JUGA: Netty PKS Minta Pemerintah Usut Tuntas Kekerasan KKB terhadap Nakes

Menurutnya, TPF penting untuk menghindari segala macam spekulasi yang menimbulkan misleading information and action atas kekerasan tersebut.

TPF bisa dibentuk terdiri dari perwakilan pemerintah, perguruan tinggi, kelompok independen, dan LSM Papua serta Komnas HAM perwakilan Papua dan Komnas Perempuan.

Dengan demikian bisa diperoleh gambaran yang menyeluruh tentang peristiwa-peristiwa kekerasan yang terjadi sampai dengan kekerasan yang terjadi terhadap nakes atau puskesmas Kiwirok ini. (cuy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler