jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif The Jokowi Center Teuku Neta Firdaus menyoroti peningkatan impor dan beban subsidi LPG yang terjadi setiap tahun.
“Secara bertahap subsidi itu harus segera dikurangi dan dialihkan ke pemakaian energi berbasis domestik, yaitu kompor induksi atau listrik," ujar dia dalam siaran persnya, Kamis (3/3).
BACA JUGA: Bakal Hemat APBN, PLN Siap Konversi LPG ke Kompor Induksi
Neta pun menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sempat meminta PLN untuk segera melakukan langkah-langkah efektivitas konversi dari kompor LPG ke kompor induksi.
Menurutnya, langkah ini sebagai upaya menekan penggunaan energi berbasis impor menuju optimalisasi energi dosmetik dari pasokan listrik yang berlimpah.
BACA JUGA: BTN Gaet 5 Pengembang Hadirkan Hunian TOD Bonus Kompor Induksi
"Harusnya kompor masak dulu yang diprioritaskan, kendaraan bisa belakangan, karena setiap saat orang memasak,” kata dia.
Dia menyebut memasak dengan kompor LPG lebih mahal dibandingkan dengan kompor listrik/induksi.
BACA JUGA: Anggota Komisi VI Minta Pemerintah Mendorong Kebijakan Penggunaan Kompor Listrik
Untuk itu, dia meminta agar Kementerian ESDM membuat aturan terkait penggunaan kompor listrik ini.
"Ironisnya sampai saat ini program konversi kompor LPG ke induksi belum ada aksi nyata, masih sebatas wacana di Kementerian ESDM,” kata dia. (cuy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Elfany Kurniawan