jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan pemerintah untuk mampu menjaga ketahanan pangan nasional.
Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni dengan memastikan ketersedian pangan yang ia sebut sebagai pangkal dari upaya mewujudkan ketahanan pangan. Di satu sisi Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang bisa menjadi faktor pendukung ketersediaan pangan.
BACA JUGA: Bamsoet : Dukungan Parlemen 68 Persen untuk Pemerintah
“Modal utama dalam mewujudkan ketersediaan pangan adalah kekayaan sumber daya alam yang beragam, teknologi dan kemitraan strategis. Ketersediaan pangan juga merupakan pangkal dari upaya mewujudkan ketahanan pangan,” ujar Bamsoet saat jadi pembicara dalam seminar bertajuk ‘Ketersediaan Pangan: Swasembada vs Import’ di Gedung BPK RI, Jakarta, Senin (21/5/2018).
Untuk itu, Politisi Golkar ini memaparkan ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan, diantaranya dengan membangun penyediaan pangan yang berasal dari produksi domestik dan cadangan nasional.
BACA JUGA: Pujian Bamsoet untuk Capaian Positif Presiden Jokowi
“Untuk itu bisa dilakukan dengan meningkatkan produksi pangan dengan menggunakan sumber daya domestik secara optimal serta membangun cadangan pangan pemerintah pusat, daerah dan masyarakat yang kuat. Dan jika diperlukan merancang kebijakan impor secara cermat untuk memenuhi kebutuhan nasional tapi tidak berdampak terhadap pangan domestik, terutama kesejahteraan petani,” jelas Bamsoet.
Selain itu, pemerintah juga diingatkan agar mampu memberdayakan usaha pangan skala kecil yang menjadi ciri dominan pertanian Indonesia. Antara lain dengan mengintegrasikan dengan skala usaha menengah dan besar.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Tunjuk Sekjen DPR Baru, Ini Harapan Bamsoet
Hal lain seperti kapasitas petani dan teknolgi juga harus ditingkatkan. Sehingga jika hal tersebut dilakukan secara konsisten maka kedaulatan pangan tidak hanya menjadi angan-angan belaka.
“Meningkatkan kapasitas petani itu perlu, termasuk penerapan teknologi tepat guna, selain itu juga perlu mempromosikan pengurangan kehilangan pangan melalui pemanfaatan teknologi penanganan, pengolahan dan distribusi pangan,” jelasnya.
Selain itu, Mantan Ketua Komisi III ini juga mengingatkan agar dalam menjaga ketersediaan pangan harus mendahulukan produksi petani ketimbang impor. Pemerintah dinilai seringkali membeli harga impor lebih mahal ketimbang harga dari petani, jika hal tersebut terus dilakukan maka dikhawatirkan banyak petani yang pindah haluan menjadi buruh.
Oleh sebab itu, tegas dia, kebijakan impor dapat dilakukan jika produksi dalam negeri tidak mencukupi. Selain itu, pemerintah dapat saja melakukan impor beras namun tidak saat panen raya yang dapat berimbas pada kesejahteraan petani. "Pemerintah dalam kebijakan impor harus transparan agar tidak menimbulkan spekulasi pada masyarakat," imbuhnya.
Bamsoet pun meminta selama Ramadan ketersediaan pangan terjamin, pihaknya akan meninjau ke gudang-gudang Bulog dan pasar untuk melihat ketersediaan pangan terutama beras. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Data Kebutuhan Beras Antarkementerian Tidak Sinkron
Redaktur : Tim Redaksi