jpnn.com, JAKARTA - Penasihat Serikat Media Siber Indonesia yang juga pendiri Beranda Ruang Diskusi, Dar Edi Yoga mengatakan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri, yakni Vaksin Nusantara layak masuk dalam daftar vaksin dosis ketiga atau booster di Indonesia.
"Vaksin Nusantara mampu melawan berbagai varian Covid-19 dan cukup satu kali disuntikkan untuk seumur hidup," kata Dar Edi Yoga.
BACA JUGA: Gegara Lihat Foto Prabowo, Netizen Ramai-Ramai Minta Disuntik Vaksin Nusantara
Menurut Yoga, jika pemerintah memutuskan menggunakan vaksin buatan dalam negeri sebagai booster justru akan lebih menguntungkan secara ekonomi.
"Justru akan menghasilkan devisa negara, bisa saja ada tawaran dari negara lain," ujarnya.
BACA JUGA: Respons Melki Laka Lena Soal Vaksinasi Booster 2022 Termasuk Vaksin Nusantara dan Merah Putih
Yoga mengatakan, momentum menjadikan vaksin buatan dalam negeri, khususnya Vaksin Nusantara sebagai booster sangat tepat dilakukan setelah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memilih menerima booster dengan vaksin yang digagas mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu.
"Pak Prabowo sudah memutuskan vaksin booster dengan Vaksin Nusantara, tunggu apalagi pemerintah?" ujar Yoga.
BACA JUGA: Tim Vaksin Nusantara Siap Lanjutkan Uji Klinis Fase 3
Pemerintah memutuskan melakukan vaksinasi booster mulai 12 Januari. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) lima vaksin Covid-19 untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster di Indonesia.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan EUA diberikan untuk program vaksin booster homologous alias pemberian dosis vaksin 1-3 menggunakan platform dan merek yang sama, serta heterologous alias pemberian vaksin dosis ketiga berbeda dengan pemberian vaksin dosis 1 dan 2.
"Ada lima vaksin yang telah mendapatkan EUA," kata Penny, dalam keterangan pers, Senin (10/1).
Kelima vaksin tersebut yakni, Sinovac, Pfizer, AstraZeneca untuk homologous. Sementara Moderna untuk homologous dan heterologous serta Zifivax untuk heterologous. (pwi/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Adek