jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mendorong pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan RI meningkatkan proteksi dengan membatasi penyebaran penyakit kuku dan mulut ternak sapi di beberapa daerah.
Hal ini disampaikan senator asal Bengkulu itu guna menjaga dan memastikan pasokan hewan kurban Iduladha tahun ini tercukupi dan memenuhi syarat sebagai hewan kurban.
BACA JUGA: Saran Menko PMK Muhadjir Mencegah Penyakit Kanker
"Pengendalian terhadap epidemi penyakit kuku dan mulut yang menyerang ternak sapi di banyak daerah adalah prioritas utama pemerintah. Meskipun dampaknya tidak terpapar langsung kepada manusia, sapi yang sehat adalah prasyarat bagi hewan kurban pada momentum Iduladha,” ungkap Sultan melalui pesan keterangan resminya pada Jumat (13/5)
Menurut Sultan, permintaan akan hewan ruminansia seperti sapi dan kambing selalu meningkat dari tahun ke tahun saat idul kurban. Jangan sampai fenomena PKM ini akan menyebabkan inflasi harga hewan kurban yang dibutuhkan masyarakat yang ingin melakukan ibadah kurban nanti.
BACA JUGA: Imbas Wabah PMK, Harga Hewan Ternak di Wilayah Ini Turun Drastis
"Pemerintah pusat dan daerah perlu segera melakukan pendataan populasi dan karantina intensif bagi ternak sapi dan kambing yang belum terpapar virus yang menyebabkan PKM. Jikapun telah terpapar, Pemerintah harus segera melakukan langkah-langkah pemulihan dan isolasi populasi ternak berbasis Kawasan,” usulnya.
Oleh karena itu, kata Sultan, aktivitas perdagangan ternak antar pulau dan wilayah harus dilakukan dalam pengawasan dan karantina yang Ketat. Bahkan jika dibutuhkan, sebaiknya distribusi ternak khususnya sapi untuk sementara dihentikan.
BACA JUGA: Penyakit Mulut & Kuku Serang Hewan Ternak, Polri Langsung Bergerak
Menurut Sultan, untuk tidak mengganggu pasokan kebutuhan daging sapi dan kambing, pemerintah daerah harus memiliki lebih banyak rumah pemotongan hewan (RPH) yang representatif.
“Jadi, yang dijual adalah dagingnya, bukan ternak hidup yang dikhawatirkan menyebabkan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus dengan genus Aphthovirus dari famili Picornaviridae ini makin luas,” ujar mantan ketua HIPMI bengkulu ini.
Diketahui, penyakit mulut dan kuku adalah penyakit hewan yang cepat menular menyerang hewan berkuku belah (cloven hoop) seperti sapi, kerbau, domba, kambing, babi, rusa atau kijang, unta dan gajah.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Drh H Muhammmad Munawaroh mengatakan benar sekali kalau yang dilaporkan di sejumlah wilayah di Indonesia saat ini bahwa ribuan hewan ternak mengalami infeksi PMK.(fri/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Friederich Batari