Pemerintah Diminta Perhatikan Sektor Ekonomi Kreatif

Senin, 25 Januari 2016 – 14:28 WIB
Salah satu produk UMKM Kota Mataram. FOTO: Lombok Post/JPNN.com

jpnn.com - MATARAM – Akademisi, Dr. M Firmansyah menilai ekonomi kreatif sudah sepatutnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Menurutnya, sektor ekonomi kreatif bisa menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Kota Mataram.

Sayangnya, saat ini ia menilai Mataram masih belum memiliki road map pemetaan pengembangan ekonomi kreatif.

BACA JUGA: Produk UMKM Bisa Tembus Pasar Modern

“Kalau dari ciri Kota Mataram, ekonomi kreatif memang harus dikembangkan. Nggak mungkin kan mengembangkan sektor pertanian atau industri pabrik,” kata Dosen Universitas Mataram ini seperti dilansir Harian Lombok Post (Grup JPNN), Senin (25/1).

Peran pemerintah dalam pengembangan ekonomi kreatif menurutnya sangat besar. Pemerintah dapat berperan memfasilitasi ruang-ruang kreativitas masyarakat untuk memasarkan produk atau manjalankan usahanya.

BACA JUGA: Dana Peserta BPJS Ketenagakerjaan Dikelola Transparan

Dicontohkannya, misalnya saja seperti para pelukis. Saat ini jasa lukisan masih belum memiliki ruang atau wadah untuk menyalurkan usaha ekonomi kreatif ini. Sehingga, para pelukis dan penjual lukisan terkesan tidak memiliki ruang.

Selain itu, pemetaan bidang-bidang potensial ekonomi kraetif di Kota Mataram saat ini juga menurutnya belum dilakukan sehingga potensi dan ruang ekonomi kreatif belum bisa maksimal.

BACA JUGA: Dorong Industri Tekstil Investasi Sektor Hulu

“Saya pikir saat ini belum ada road map ruang-ruang kreativitas apa saja dan bidang apa saja serta lokasinya di mana yang tepat bagi para pelaku ekonomi kreatif,” katanya.

“Kalau road map itu sudah ada, baru enak membangun dan memfasilitasi. Kalau serampangan, susah,” sambungnya.

Dikatakannya, untuk memaksimalkan keberadaan ekonomi kreatif, harus berkaitan dengan pendidikan budaya, dan kreativitas berpikir masyarakat. Misalnya saja, saat ini di Taman Udayana ia melihat geliat ekonomi kreatif masyarakat sudah cukup baik. Geliat tersebut bisa lebih ditingkatkan dengan menyediakan ruang bagi usaha ekonomi kreatif lainnya.

“Kan bisa dibangun panggung kesenian atau budaya di sana. Misalnya teater atau apa saja yang bisa memancing keramaian,” usulnya.

Menurunya, salah satu faktor pendukung kemajuan ekonomi kreatif adalah adaya fasilitas ruang dan pemetaan road map. Namun, akan lebih bagus juga bisa didukung dengan pelatihan dan pemberian modal kepada para pengusaha ekonomi kreatif. Baik pembantuan modal secara pinjaman atau pemberian modal secara langsung.

“Ekonomi kreatif itu istilahnya oranye ekonomi. Yang perlu diperhatikan adalah apa saja ruang-ruang itu dan sejauh mana ekonomi kreatif itu tersisi,” katanya.

Keberadaan mal dan pusat perdagangan yang ada juga diharapkan Firman bisa bisa dimanfaatkan pemerintah untuk mendukung kemajuan ekonomi kreatif masyarakat.

Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram H, Wartan saat dikonfirmasi Lombok Post mengaku, Kota Mataram sudah memiliki road map industri.

"Kalau road map industri kami sudah ada sejak akhir tahun 2011 dan itu sudah disetujui kementrian industri," katanya.

Road map industri ini yakni di kawasan Sekarbela sebagai pusat kerajinan emas dan mutiara. Sedangkan di Sayang-Sayang sebagai pusat kerajinan cukli dan di Kamasan sebagai pusat kerajinan batu mulia dan perak.

“Kalau ekonomi kreatif itu saya pikir ranahnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata," kelitnya.

Wartan sendiri mengklaim banyak UKM sangat siap bersaing. Produk mereka disebut sudah mampu bersaing di toko-toko sekelas supermarket hingga gerai

“Realitanya cukup merajalelalah produk kita di swalayan dan pasar modern,” selorohnya.

Ia menegaskan pihaknya selalu terbuka dan memfasilitasi kerja sama antara produk lokal dengan pasar-pasar modern. “UKM di Kota Mataram sudah siap bertarung di pasar global,” tandasnya.(cr-zad/ton/r4/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Daging Sapi Cenderung Stabil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler