Pemerintah Dongkrak Anggaran Belanja Modal

Selasa, 16 Agustus 2011 – 20:42 WIB

JAKARTA - Dalam RAPBN 2012, pemerintah mengusulkan alokasi anggaran belanja modal sebesar Rp168,1 triliun, atau naik 19,3 persen dibanding dari APBN-P 2011Peningkatan anggaran belanja modal sebesar Rp Rp27,2 itu diarahkan untuk menunjang pembangunan infrastruktur, termasuk infrastruktur energi, ketahanan pangan, dan komunikasi.

Di sektor perhubungan, untuk meningkatkan keterhubungan antarwilayah maka belanja modal akan dialokasikan untuk membangun jaringan rel kereta api baru sepanjang 150 kilometer, serta mengembangkan dan merehabilitasi 116 bandara serta pembangunan 14 bandara baru di berbagai daerah di tanah air.

Presiden SBY saat menyampaikan nota keuangan RAPBN 2012 di gedung DPR, Selasa (17/8), mengatakan, belanja modal juga akan diarahkan untuk pembangunan jalan baru dan peningkatan kapasitas jalan sepanjang 4.005 km

BACA JUGA: Porsi RAPBN 2012 Dinilai Menyesatkan

"Pemerintah juga akan melakukan preservasi yang meliputi pemeliharaan dan perbaikan jalan sepanjang 36.319 kilometer, membangun jembatan baru sepanjang 7.682 meter dan memelihara jembatan sepanjang 217.076 meter diseluruh pelosok tanah air," sebutnya.

Di bidang perumahan, alokasi belanja modal direncanakan untuk menunjang pembangunan 175 rumah susun sederhana sewa, serta unit hunian rumah susun beserta infrastruktur pendukungnya sebanyak 48 twin blocks
"Anggaran tersebut juga akan dimanfaatkan untuk membiayai pembangunan rumah murah sebanyak 62.500 unit," sebutnya.

Sedangkan untuk mendukung ketahanan pangan, pemerintah berencana membangun sembilan waduk dan merehabilitasi 24 waduk

BACA JUGA: Defisit RAPBN 2012 Dipatok Rp 125,6 Triliun

BACA JUGA: Angka Subsidi 2012 Dipangkas Rp28,3 Triliun

"Kita juga akan menyelesaikan pembangunan 87 embung atau situ dan merehabilitasi 62 embung atau situ," tandasnya.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2012, Daerah Dikucuri Rp464,4 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler