Pemerintah Dorong Pengembangan PSN Prioritas di Berbagai Wilayah Indonesia

Jumat, 28 Oktober 2022 – 21:39 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian

jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah terus berupaya menyelesaikan 200 Proyek Strategis Nasional dan 12 Program Strategis Nasional dengan nilai investasi mencapai Rp 5.481,4 triliun yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

PSN merupakan proyek yang memiliki nilai investasi tinggi dan berdampak ekonomi luas, seperti sektor jalan, pelabuhan, kereta api, bandar udara, bendungan, energi, listrik dan telekomunikasi.

BACA JUGA: Menko Airlangga Bertemu USTR Ambassador Katherine, Singgung Presidensi G20

PSN tersebar di seluruh Indonesia yang mencakup 14 multisektor dan 12 program, yang tidak hanya terfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, namun juga memastikan peningkatan pemerataan ekonomi, penyediaan pangan, pengembangan perbatasan, teknologi hingga pendidikan.

PSN juga membawa dampak positif di bidang ketenagakerjaan dengan menyerap sekitar 1,95 juta orang selama empat tahun (periode 2020-2024) yang sejalan dengan estimasi penyerapan investasi oleh PSN-PSN tersebut.

BACA JUGA: Konsorsium PSN Memastikan Proyek Satria Dibangun Bulan Ini

Bahkan diestimasikan potensi penyerapan tenaga kerja untuk pembangunan perekonomian berbasis pengembangan wilayah dapat mencapai 11 juta orang terhitung sejak 2016 lalu.

BACA JUGA: Airlangga:Optimistis Proyek Strategis Nasional Rampung sesuai Target

Sejumlah narasumber yang hadir dalam acara verview bertema 'Transformasi Infrastruktur dalam Menyongsong Indonesia Maju 2045' secara virtual di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Kamis (27/10).

“Ke depannya, kita semua berperan dalam mewujudkan pemerataan kesejahteraan, meningkatkan pertumbuhan perekonomian, dan penyerapan tenaga kerja," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Overview bertema 'Transformasi Infrastruktur dalam Menyongsong Indonesia Maju 2045' secara virtual di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Kamis (27/10).

Menurut Airlangga Hartarto, jika hal tersebut selesai dikerjakan, Indonesia akan memiliki potensi berupa Produk Domestik Bruto (PDB) 2045 senilai USD 7 triliun dan akan menduduki peringkat lima besar perekonomian dunia.

Setelah memegang tampuk Presidensi G20 Indonesia di tahun ini, Indonesia di tahun depan juga mendapatkan peran penting sebagai Ketua ASEAN.

Agenda ini akan mendorong penguatan peran Asia terhadap ekonomi global, dengan tiga pilar utama, yaitu Recovery-Rebuilding, Digital Economy, dan Sustainability.

Ketiga pilar tersebut menjadi komitmen meningkatkan produktivitas ekonomi, mewujudkan ketahanan sekaligus antisipasi terhadap krisis yang akan dihadapi masyarakat dunia.

“Momentum keketuaan ini diharapkan dapat memunculkan berbagai ide dan gagasan baru, khususnya peran pemuda sebagai agen perubahan yang dapat memberikan warna baru bagi pembangunan ekonomi Indonesia,” ujar Menko Airlangga pada acara yang termasuk dalam rangkaian Ekon Goes to Campus ini.

Di sisi lain, selama ini masih terjadi kekurangan investasi di sektor infrastruktur sehingga menciptakan kesenjangan infrastruktur (infrastructure gap) yang besar.

Hal ini menyebabkan terjadinya defisit infrastruktur selama bertahun-tahun di Indonesia terutama setelah krisis ekonomi 1998.

Hingga 2017, Indonesia masih terus mengejar ketertinggalan posisi stok modal infrastruktur yang baru berkisar 43 persen, masih di bawah negara-negara G20 yang rata-rata di angka 70 persen.

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo mengungkapkan saat infrastructure gap yang harus menjadi fokus .

Menurutnya, semakin kecil hal tersebut, semakin besar peluang mempercepat pembangunan infrastruktur nasional.

Dia menyampaikan sampai saat ini pemerintah telah berhasil menunjukkan capaian nyata di bidang infrastruktur.

"Perlahan tapi pasti Indonesia terus bergerak dalam menutup infrastructure gap tersebut guna mencapai tujuan menjadi negara maju dan menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Deputi Wahyu yang juga menjabat Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

Pada kesempatan tersebut, KPPIP juga meluncurkan buku berjudul 'Indonesia Emas 2045: Infrastruktur untuk Ekonomi yang Berkeunggulan, Berkeadilan dan Berkelanjutan'.

Buku ini mengulas lebih nyata dampak dan manfaat pembangunan infrastruktur bagi kesejahteraan rakyat serta kemajuan bangsa yang disampaikan langsung oleh para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat penerima manfaat Program Strategis Nasional (PSN) di berbagai daerah.

Buku ini juga merangkum pandangan langsung tentang kebermanfaatan infrastruktur dari aspek ekonomi, sosial, dan humanistik di 17 titik pada 9 Provinsi yang terdistribusi secara merata di Indonesia.

Lokasi PSN yang menjadi lokus pengambilan data bervariasi, mulai dari proyek bendungan dan jaringan suplesi, bandara dan kereta bandara, proyek pelabuhan, proyek jalan tol, proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik.

Kemudian proyek smelter, proyek integrasi industri manufaktur, proyek infrastruktur teknologi, proyek penyediaan tangki BBM, dan proyek pos lintas batas negara.

Sementara itu, para narasumber yang dimintai keterangan adalah perwakilan akademisi, pengelola atau investor, pemerintah daerah atau pusat dan masyarakat penerima manfaat PSN.

Wahyu menyampaikan buku tersebut ditulis sebagai salah satu upaya KPPIP mendapatkan gambaran atas berbagai macam dampak signifikan yang dihasilkan oleh pembangunan infrastruktur PSN.

"Termasuk mengulas berbagai persoalan utama yang menjadi hambatan pembangunan infrastruktur, mulai dari mulai dari pendanaan, pengadaan lahan dan kendala perencanaan, serta konstruksi,” kata Wahyu.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menyampaikan infrastruktur adalah modal dasar sosial.

Hal tersebut menjadikan Pemprov Jawa Timur sangat memperhatikan pembangunan infrastruktur.

“Investor mau investasi atau buka pabrik di Jawa Timur tidak hanya berdasarkan sumber daya alam ataupun sumber daya manusia yang murah saja, tapi juga harus ditopang oleh infrastruktur memadai dan kemampuan teknologi mumpuni,” kata Wagub Emil yang menjadi salah satu narasumber pada acara tersebut.

Jawa Timur dengan 40 juta penduduknya menjadi penyumbang provinsi terbesar kedua kepada perekonomian nasional sehingga yang diprioritaskan untuk pembangunan ekonomi provinsi itu adalah sektor industri, jasa, serta PSN.

“Salah satu proyek yang dikejar penyelesaiannya, yakni sistem penyediaan air atau bendungan yang penting sekali untuk menopang kawasan industri," sebutnya.

Selain itu, lanjut Wagub Emil, sistem pengendalian banjir supaya tidak terjadi gangguan logistik maupun sistem transportasi dengan mendorong pembangunan jalan tol yang menghubungkan banyak kawasan di Jawa Timur. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler