JAKARTA--Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menjajaki pengembangan potensi ladang gas batuan atau lazim disebut shale gasDiperkirakan potensi shale gas Indonesia tersebut sangat besar bahkan bila dibandingkan dengan gas metana batubara (CBM)
BACA JUGA: Sumsel Jajaki Bangun Monorel
Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang telah lebih dulu mengembangkan shale gas"Shale gas yang diperoleh dengan cara merekahkan batuan induk
BACA JUGA: Tambah Daya Gratis PLN Tembus 1 Juta Pelanggan
Kemajuan teknologi yang memungkinkan pengembangannya dewasa ini." kata Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo dalam keterangan persnya, Rabu (30/11).Menurutnya, pemerintah telah menerima pengajuan permintaan joint study shale gas dari 10 investor
"Joint study dengan beberapa perguruan tinggi memungkinkan terjadinya transfer knowledge," ujarnya.
Hingga saat ini terdapat tujuh cekungan di Indonesia yang mengandung shale gas dan satu berbentuk klasafet formation
BACA JUGA: Pertamina akan Kelola Migas Irak
Cekungan terbanyak berada di Sumatera yaitu berjumlah tiga cekungan, seperti Baong Shale, Telisa Shale dan Gumai ShaleSedangkan di Pulau Jawa dan Kalimantan, shale gas masing-masing berada di dua cekungan."Khusus di Papua, berbentuk klasafet formation," tambahnya.Potensi shale gas Indonesia diperkirakan sekitar 574 TSCFLebih besar jika dibandingkan CBM yang sekitar 453,3 TSCF dan gas bumi 334,5 TSCFShale gas yang diperoleh dengan cara merekahkan batuan indukPengembangan shale gas, merupakan sesuatu hal yang tidak terpikirkan sebelumnyaNamun dengan adanya kemajuan teknologi, hal tersebut dapat dilakukan(Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kontrol BBM Bersubsidi, Pasokan Dikurangi
Redaktur : Tim Redaksi