BACA JUGA: Kontrol BBM Bersubsidi, Pasokan Dikurangi
Hal tersebut disampaikan Duta Besar Irak untuk Indonesia, Ismieal S Muhsin usai bertemu dengan Menteri ESDM Jero Wacik di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (29/11)
Ismieal menjelaskan, bahwa saat ini pengembangan blok migas di Irak masih dalam proses bidding
BACA JUGA: DPR Dorong Pusat Gelontorkan Rp900 T ke Daerah per Tahun
Selain itu, Irak juga sudah melakukan pembicaraan dengan pemerintah melalui Menteri ESDMBACA JUGA: Pembangunan Masjid Bisa dari Bansos dan Hibah APBD
Karena memang Pertamina sendiri menginginkan sesuatu proyek di IrakTapi nanti dibicarakan lagi,” tandasnya.Ismieal menambahkan bahwa setiap tahun pemerintah Irak selalu membuka tender pengelolaan blok migasOleh karena itu, dirinya berharap agar Pertamina bisa masuk kembali"Saya pikir banyak keuntungan yang didapat jika Pertamina mau bergabung dengan kami," tuturnya.
Meski berharap Pertamina bisa masuk ke blok migas itu, namun sejauh ini pemerintah Irak belum menyebutkan blok migas mana saja yang ditawarkan kepada perusahaan migas pelat merah tersebut“Saya harap Indonesia bisa bersaing dengan Malaysia, China, JepangApalagi Petronas juga sudah ada di IrakOleh sebab itu kami berharap Pertamina bisa masuk juga,” ujar Ismieal.
Pada 2010, Irak mengumumkan angka cadangan minyak terbukti sebesar 143,1 miliar barel, atau berarti yang terbesar ketiga di dunia mengalahkan IranAngka ini meningkat tajam dari pengumuman sebelumnya yang hanya 115 miliar barel.
Pertamina berkali-kali menyampaikan keinginannya untuk mengakuisisi sejumlah blok migas, baik di dalam maupun luar negeriBlok-blok migas di luar negeri yang tengah diincar Pertamina antara lain, di Kazakstan, Vietnam, Angola, Irak, Sudan, dan Alzajair. (lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendag Ancang-Ancang Impor Gula
Redaktur : Tim Redaksi