Sumsel Jajaki Bangun Monorel

Koridor Ekonomi Sumatera Rp245,34 T

Rabu, 30 November 2011 – 14:40 WIB
PALEMBANG – Provinsi Sumatera Selatan berupaya menjadi provinsi pertama yang mewujudkan kereta monorelKarenanya, awal 2012 provinsi terkaya kelima di Indonesia itu, mulai studi untuk pembangunan monorel.

Gubernur H Alex Noerdin mengungkapkan rencana tersebut di hadapan Menteri Perdagangan dan Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) RI, Gita Wirjawan serta ratusan peserta Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Seminar Nasional Investasi (SNI) 2011 di Hotel Aryaduta Palembang, Selasa (29/11).

"Awal 2012 mulai studi

BACA JUGA: Tambah Daya Gratis PLN Tembus 1 Juta Pelanggan

Insya Allah 2013 bangun (monorel)," kata Alex
Ia menyatakan, niat Sumsel membangun monorel untuk mewujudkan apa yang tidak dicapai DKI Jakarta untuk program serupa

BACA JUGA: Pertamina akan Kelola Migas Irak

Pembangunan monorel juga dalam upaya mendorong kemajuan sistem transportasi di Sumsel.

Kepada semua peserta GPID dan SNI 2011, Alex juga menawarkan kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Api-Api (TAA)
Pemprov sedang menyelesaikan semua fasilitas dan infrastruktur pendukung

BACA JUGA: Kontrol BBM Bersubsidi, Pasokan Dikurangi

"Silakan bagi investor mengisi aktivitas ekonomi di kawasan ini."

Untuk wilayah Sumatera, akan diwujudkan Sumatera High WayMulai dari jembatan Selat Sunda hingga ke Banda Aceh"Kita berusaha keras ini terwujud dalam usaha mempercepat pembangunan ekonomi Sumatera," jelas Alex
 
Menteri Perdagangan dan Kepala BKPM RI, Gita Wirjawan mengatakan, GPID dan SNII 2011, digelar untuk menyukseskan implementasi MP3EI (masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia)Acara mengambil tema Indonesia Regional Invesment Opportunities "Focus on economic corridors".

Menurutnya, pengembangan potensi ekonomi melalui enam koridor ekonomi yang telah ditetapkan"Yakni koridor Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua Maluku, Jawa dan Bali-Nusa Tenggara,"ucap GitaPelaksanaan MP3EI difokuskan pada delapan program utama yaitu pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata, dan telematikaSerta pengembangan kawasan strategis.

"Koridor ekonomi Sumatera difokuskan menjadi sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasionaln"bebernyaKoridor Jawa merupakan pendorong industri dan jasa nasional, koridor Kalimantan sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan lumbung energi nasional.

Untuk koridor Sulawesi sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, migas dan pertambangan nasionalKoridor Bali-Nusa Tenggara sebagai pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasionalSedang koridor Maluku-Papua sebagai pusat pengembangan pangan, perikanan, energi dan pertambangan nasional.

Kata Gita, masing-masing koridor ekonomi punya inisiatif strategis ekonomi"Untuk Sumatera ada enam inisiatif strategis yang nilai investasinya Rp245,34 triliunKoridor,"cetusnyaUntuk koridor Jawa ada 10 inisiatif strategis dengan nilai investasi Rp667,4 triliunKoridor Kalimantan tujuh inisiatif strategis senilai Rp549,21 triliun, koridor Sulawesi dengan tujuh inisiatif strategis senilai Rp189,7 triliun.

Lalu koridor Bali-Nusa Tenggara dengan lima inisiatif strategis yang investasinya sekitar Rp57,07 triliun dan koridor Maluku-Papua dengan tujuh inisiatif strategis senilai Rp490,89 triliunGita juga menyatakan, Sumsel sebagai provinsi pertama yang masuk 7 Region bidang investasi punya potensi sumber daya alam berlimpah.
 
"Saat ini, arah dan angka penyebaran investasi ke luar Jawa terus meningkatMisalnya 3.000 Km jalan Sumatera High Way dari Lampung ke Aceh, nilai investasinya mencapai Rp40 triliunAkan ada ratusan ribu tenaga kerja yang terserap,"bebernyaKhusus bidang investasi dan perdagangan, dalam MP3EI diatur bagaimana mendapatkan investasi dengan skala yang dahsyatLalu semangat sinkronisasi antara pemerintah dan sektor riil.
 
Serta clusterisasi pembangunan nasional berdasarkan enam koridor ekonomiDisamping itu, perlu kerangka regulasi yang kondusifGita juga menjelaskan, prediksi makro ekonomi Indonesia hingga 2030Dalam acara itu, pemprov Sumsel memberikan Investment Award kepada lima perusahaan dengan investasi terbaik menurut hasil penilaian tim terpadu.
 
Menurut Ir Permana MMA, Kepala BP3MD Sumsel, terbaik pertama adalah PT Hindoli bergerak dibidang perkebunan sawit dan CPO, dengan nilai investasi US$ 92.639.399.160 dan menyerap 2.088 tenaga kerjaTerbaik kedua, PT Tunas Baru Lampung, perusahaan sawit dengan investasi Rp 84.480.500.000 dan menyerap 269 tenaga kerja.

Terbaik ketiga, PT Sriwijaya Alam Segar, investasinya Rp87.742.000.000 dan menyerap 1.328 tenaga kerjaUntuk harapan pertama PT Tania Selatan dengan investasi US$ 31.009.667,57 dan menyerap 4.206 tenaga kerja dan harapan kedua PT Buluh Cawang Plantation, perusahaan sawit dengan investasi US$ 63.750.716,28 dan menyerap 3.317 tenaga kerja.

"Kita serahkan pula izin pendaftaran dan dua izin perluasan investasi secara simbolis kepada tiga perusahaan," beber PermanaGPID dan SNI 2011 ini diikuti pula sekitar 16 investor dalam dan luar negeriAda one on one meeting dan antara investor dengan pelaku usaha Sumsel dapat menjalin kerja sama hingga langsung signing MoU.(46)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Dorong Pusat Gelontorkan Rp900 T ke Daerah per Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler