jpnn.com, TEHRAN - Pemerintah Iran memblokir akses internet di sejumlah provinsi, Rabu (25/12). Seperti di Indonesia, langkah itu diambil pemerintah Iran untuk meredam seruan aksi massa di media sosial.
Unggahan di media sosia menyerukan warga Iran turun ke jalan untuk aksi protes sekaligus upacara mengenang korban tewas demonstrasi November lalu.
BACA JUGA: Mahathir Mohamad Kecam Sanksi Amerika terhadap Iran
Kantor Berita ILNA mengutip sumber di Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi yang mengatakan akses internet ke situs luar negeri diblokir oleh otoritas keamanan di Provinsi Alborz, Kurdestan, dan Zanjan di Iran barat dan Fars di wilayah selatan.
"Menurut sumber ini, ada kemungkinan bahwa lebih banyak provinsi yang akan terkena imbas dari pemutusan konektivitas mobile internasional," kata ILNA.
BACA JUGA: Iran Minta Warganya Tidak Berkunjung ke Amerika Serikat
Di hari yang sama, media pemerintah menyebutkan agen Kementerian Intelijen menyita sekitar 126 senjata yang kebanyakan buatan AS. Tehran mengklaim senjata-senjata itu hendak diselundupkan ke pusat Kota Isfahan dari luar negeri.
Aksi protes November mulanya dipicu oleh kenaikan harga BBM tetapi tak lama massa memperluas tuntutan mereka yang mencakup lebih banyak seruan atas kebebasan politik dan isu lainnya. Ratusan demonstran tewas di tangan aparat dalam aksi tersebut. (ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Raja Salman Minta Negara Arab Bersatu Melawan Iran
Redaktur & Reporter : Adil