Pemerintah Jamin Return Investasi Infrastruktur

Kamis, 09 November 2017 – 13:51 WIB
Pembangunan jalan tol. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menjamin return besar agar swasta berlomba-lomba berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur.

Pasalnya, masih banyak proyek yang dapat dikembangkan bersama-sama antara pemerintah dan swasta.

BACA JUGA: Jual 10 Tol, Waskita Bidik Rp 10 Triliun

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menyampaikan, dari total investasi infrastruktur Rp 4.700 triliun, porsi pemerintah mencapai 41 persen.

Sementara itu, swasta mencapai 36 persen dan BUMN 22 persen.

BACA JUGA: Investasi Energi Baru Terbarukan Hanya Rp 11,74 Triliun

 ”Lahan untuk swasta masih besar sekali,” ujar Herry, Rabu (8/11) kemarin.

Herry menambahkan, dari 2.000 kilometer jalan tol yang sedang dikerjakan, 20 persen di antaranya digarap swasta.

BACA JUGA: Fadli Zon: Pembangunan Infrastruktur Bukan untuk Rakyat

Dia berharap persentase tersebut dapat meningkat. Sebab, beberapa tahun ke depan, pemerintah sedang menggenjot realisasi sejumlah ruas tol.

”PR kita bersama bagaimana proyek itu menarik dan punya kepastian soal return of investment. Maka, itulah yang ke depan ingin kami jamin,” katanya.

PT Astratel Nusantara (Astra Infra) di bawah PT Astra International Tbk merupakan salah satu perusahaan swasta dalam negeri yang cukup serius berinvestasi di bidang infrastruktur.

Astra Infra merupakan pemegang saham secara langsung maupun tidak langsung enam ruas tol BPJT.

Yakni, tol Tangerang–Merak, Jombang–Mojokerto, Kunciran–Serpong, Semarang–Solo, Serpong–Balaraja, dan Cikopo–Palimanan.

”Untuk saat ini, panjang tol yang dimiliki mencapai 353 kilometer. Sementara itu, yang sudah beroperasi sepanjang 268 kilometer. Targetnya, Astra Infra bisa memiliki sepanjang 500 kilometer sampai tahun depan,” ungkap Direktur Astra Infra Wiwiek D. Santoso.

Selain berinvestasi pada jalan tol, Astra Infra melebarkan bisnisnya di bidang infrastruktur pelabuhan.

Setelah pada 2013 mengakuisisi PT Pelabuhan Penajam Banua Taka di Kalimantan Timur, Astra Infra tahun depan membidik tender operator Pelabuhan Patimban.

”Saat ini tender belum dibuka. Kami dapat infonya dibuka tahun depan. Jadi, intinya, Astra Infra berminat menjadi bagian dari operator. Untuk backbone revenue dan profit, lebih dari 90 persen memang masih berasal dari jalan tol,” tambahnya. (agf/c16/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembangunan Infrastruktur Gila-gilaan, Pajak Tertekan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler