Pemerintah Jangan Anggap Remeh Turunnya Rupiah

Rabu, 11 Juli 2018 – 20:40 WIB
Ilustrasi rupiah dan dolar. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jazuli Juwaini mengingatkan pemerintah waspada dan tidak menganggap enteng anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Jazuli mengungkap saat ini nilai tukar rupiah per 1 dolar AS sudah menyentuh angka Rp 14.391.

BACA JUGA: Dolar Nyaris 15 Ribu, HIPMI Tunggu Aksi Jokowi

"Pemerintah tidak boleh lagi menganggap enteng pelemahan rupiah yang terjadi saat ini melalui pernyataan para pejabatnya," katanya, Rabu (10/7).

Menurut Jazuli, kewaspadaan itu penting untuk menjaga agar tidak berimbas parah pada kondisi ekonomi masyarakat serta menjamin subsidi negara kepada rakyat miskin tetap terjaga.

BACA JUGA: Rupiah Melemah, JK: Jangan Lihat Jeleknya Saja

Dia mengatakan, pemerintah harus menunjukkan kewaspadaan yang mendalam. Pemerintah harus memastikan setiap pengeluaran yang terkait kurs dalam kondisi terkendali.

"Apalagi Asumsi kurs dalam APBN 2018 masih dipertahankan sebesar Rp 13.400," kata Jazuli.

BACA JUGA: Rupiah Melemah, Akhir Juli Bisa Tembus Rp 14.800 per USD

Legislator dari daerah pemilihan (dapil) Banten ini merasa perlu mengingatkan pemerintah karena kondisi asumsi dan realitas pelemahan rupiah bisa dipastikan akan berdampak terhadap belanja subsidi BBM, listrik serta pembayaran pokok maupun bunga utang yang semakin menumpuk.

"Jika tidak ditangani secara hati-hati, bahaya krisis ekonomi akan siap mengancam kapan saja," ungkap Jazuli.

Selain itu yang paling penting harus dijaga oleh pemerintah adalah menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. Pemerintah harus lebih hati-hati dan mengantisipasi setiap kebijakan terkait dengan harga. Di antaranya adalah menaikan harga BBM, tarif tol dan harga pangan. Semuanya akan bermuara pada daya beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Sayangnya, dalam kenyataannya pemerintah malah menaikkan harga BBM bersamaan dengan kelangkaan premium di berbagai daerah, kenaikan tarif tol dan harga pangan.

"Padahal semuanya semakin membebani masyarakat," katanya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra: Prabowo Presiden, Dolar Kembali ke Rp 10 Ribu


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler