jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengklaim, pihaknya telah memeriksa sebanyak 14.354 spesimen melalui metode Polymerase Chain Reaction atau PCR, per data Selasa (7/4) hingga pukul 08.00 WIB.
"Pada hari ini sampai pukul 08.00, kami sudah lakukan pemeriksaan 14.354 spesimen untuk PCR real time," kata Yuri dalam keterangan resminya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Selasa (7/4) ini.
BACA JUGA: Dana THR ASN Sudah Disiapkan, Bagaimana dengan Gaji ke-13?
Yuri menjelaskan, belasan ribu spesimen tersebut berasal dari 300 lebih Rumah Sakit (RS) rujukan terkait corona di seluruh Indonesia. Mulai dari RS milik pemerintah, BUMN, TNI, Polri, dan swasta.
"Spesimen ini yang dikirim lebih 300 RS rujukan Covid-19. Jadi dari RS umum, pemerintah, RS milik BUMN, TNI, Polri, dan swasta," ucap dia.
BACA JUGA: Menteri Sri Mulyani Menyampaikan Kabar Soal THR, Simak Pernyataannya
Namun, Yuri tidak merinci lebih lanjut soal pemeriksaan spesimen ini. Misalnya terkait batas waktu hasil pemeriksaan keluar dan peta persebaran spesimen didapatkan.
Dia hanya menekankan bahwa upaya pemeriksaan spesimen ialah langkah pemerintah menemukan kasus positif. Pemerintah ingin menekan penularan dengan melakukan isolasi kepada pasien yang nantinya dianggap positif.
BACA JUGA: Update Corona, 7 April 2020: Pasien Positif Bertambah 247 Orang
Lebih lanjut, kata Yuri, upaya pemerintah untuk menekan corona ini tidak bisa berjalan mulus tanpa peran masyarakat. Dia pun mengingatkan masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah seperti rajin mencuci tangan memakai sabun, menjaga jarak, dan menggunakan masker.
"Tentunya upaya yang kami lakukan ini bukan merupakan upaya yang bisa berjalan sendiri-sendiri. Diperlukan peran masyarakat, karena hakekatnya masyarakat ujung tombak untuk mengehentikan pandemi Covid-19 di tanah air," kata dia. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan