jpnn.com, SEOUL - Menteri Kesehatan Korea Selatan Park Neung-hoo mengimbau warga agar berhenti menggunakan vape, Rabu (23/10). Dia juga berjanji akan secepatnya melakukan penyelidikan untuk menentukan perlu tidaknya melarang penjualan produk pengganti tembakau itu.
"Situasi saat ini sudah dianggap sebagai risiko serius bagi kesehatan publik," ujar dia mengacu pada kasus penyakit paru-paru di Amerika Serikat yang diduga terkait dengan penggunaan vape.
BACA JUGA: Anggap Rokok Haram, Erdogan Usir Produsen Vape dari Turki
Dampak jangka panjang vape saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, sejumlah negara sudah membatasi peredaran dan melarang iklan produk vape.
Pemerintah AS sejauh ini telah melaporkan 33 kematian dan 1.749 kasus penyakit saluran pernapasan misterius terkait vape. Di Korea Selatan sendiri, bulan ini, seorang pengguna rokok elektrik berusia 30 tahun dilaporkan terserang pneumonia.
BACA JUGA: Vape Efektif Kurangi Perokok, Begini Penjelasan Dokter
"Anak-anak, remaja, perempuan hamil dan orang dengan penyakit paru, jangan pernah menggunakan rokok elektrik cair. Non-perokok juga, jangan pernah mencoba," tutur Park.
Amerika Serikat telah mengumumkan rencana melarang penjualan rokok elektrik bercita rasa yang populer di kalangan remaja. India telah lebih dulu melarang penjualan rokok elektrik pada September lalu. (reuters/dil/jpnn)
BACA JUGA: Vape Sebabkan Kematian di Amerika, Ini Peringatan untuk Indonesia
Redaktur & Reporter : Adil