Bahkan, sebulan yang lalu, Anggota DPRD Kotim dari Partai Amanat Nasional, M Shaleh sudah meminta kewaspadaan pemerintah dan segera bertindak.
“Pertama kali saya menerima laporan dari pengurus dan kader PANWaktu itu yang meninggal sudah tiga orang warga, maksud saya membeberkan ke media waktu itu, harapannya yaitu mendapatkan respon cepat dari Pemkab
BACA JUGA: Paloh Galang Dukungan di Papua
Informasi dari saya sampaikan ini sempat berlalu dan kini ternyata benar adanya tapi setelah banyak korban baru bergerak,” kata M Shaleh, menyesalkan lambannya sikap pemerintah.Meski pemerintah daerah dinilainya terlambat berbuat, ia tetap berharap penanangan wabah diare dan kesulitan air besih saat musim kemarau di daerah selatan Kotim mendapatkan perhatian, tidak hanya jangka pendek saat keluhan muncul tapi untuk antisipasi berikutnya agar tidak terulang
“Musim kemarau pasti terjadi setiap tahun, hanya lamanya saja yang berbeda karena itu kekurangan air bersih dan wabah diare tetap akan menjadi ancaman
BACA JUGA: Krisis Air Bersih, 8 Tewas
BACA JUGA: Todung Dinilai Tak Layak di Tim Lima
Ini harus menjadi perhatian agar kebijakan pemerintah bisa mengatasi masalah ini di masa mendatang," jelasnya.(vis/fuz/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Lima Ajak Bicara Jasin dan Haryono
Redaktur : Tim Redaksi