Dinas Kesehatan setempat sudah menetapkan kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) atas Wabah diare tersebut
BACA JUGA: Todung Dinilai Tak Layak di Tim Lima
Karena itu, Dinas Kesehatan Kotim, menyiagakan semua petugas pustu dan puskesmas yang ada di wilayah dan mendroping obat-obatan dan peralatan infus.”Kasus ini terjadi setiap tahun terutama saat kemarau, dan kali ini yang sampai luar biasa statusnya
Dikatakan Yuendri, faktor utama wabah ini dikarenakan kurangnya air bersih yang tersedia, akibat semua sumber air yang ada di wilayah tersebut sudah terasa asin dan payau
BACA JUGA: Tim Lima Ajak Bicara Jasin dan Haryono
Hal itu diperparah dengan tidak adanya hujan turun dalam sebulan terakhir ini"Meski menggunakan kaporit, obat air itu tidak terlalu banyak membantu, karena hanya mengubah kejernihan air saja dan tidak bisa merubah rasa air yang sudah asin," jelasnya.
Selain itu untuk membantu masyarakat, tambah dia, saat ini setiap hari Dinkes mengirimkan air bersih kebeberapa titik dengan menggunakan dua unit truk PDAM dan truk Dinas PU
BACA JUGA: Agung Laksono Isyaratkan Perppu KPK Disetujui DPR
Titik yang sangat sulit mendapatkan air bersih yakni desa-desa yang agak jauh dari Kota Samuda, yang agak sulit dijangkau oleh penjual air.”Untuk yang tidak bisa dijangkau dengan truk kita droping lewat sungai, dan diharapkan kepala desa setempat bisa membantu menyediakan perahu sebagai alat angkutnyaKarena posisi tangki air akan ditaruh di dermaga pelabuhan Samuda,” imbuh Yuendri.
Terpisah Bupati Kotim HM Wahyudi K Anwar, juga menyerukan agar obat-obatan seperti oralit agar terus didistribusikan kepada warga, termasuk juga droping air bersih dari PDAM.
”Penyuluhan kepada warga juga harus terus gencar dilakukan oleh petugas kesehatan, agar wabah ini bisa teratasi,” tandasnya.(gus/fuz/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPR Minta Timsel Plt Pimpinan KPK Transparan
Redaktur : Tim Redaksi