Pemerintah Minta Kampus Turut Berperan Tangani Informasi Negatif Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Sabtu, 22 Mei 2021 – 20:49 WIB
Webinar Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Sabtu (22/5/2021). Foto: Dok Pri Webinar KPCPEN

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah meminta pihak Perguruan Tinggi di Indonesia mengambil peran dalam menangani informasi negatif yang menghambat penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Peran serta insan kampus dinilai mendesak karena penanganan Covid-19 akan menentukan program pemulihan ekonomi negara.

BACA JUGA: 4 Pelaku Penodongan Ini Langsung Digulung Polisi, Tuh Lihat

Selain itu, pemerintah juga melaksanakan berbagai program seperti Literasi Digital Nasional yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, sehingga diharapkan dapat menjadi sebuah gerakan yang mendorong berbagai inisiatif untuk melakukan kerja-kerja konkrit di tengah masyarakat.

"Gerakan ini baru saja diluncurkan Presiden Joko Widodo. Konsepnya multistakeholders (gotong royong). Jadi gerakan ini adalah kerja gotong royong supaya Indonesia makin cakap (digital) dalam memanfaatkan digitalisasi untuk kegiatan edukatif dan produktif," kata Tenaga Ahli Menteri Bidang Literasi Digital dan Tata Kelola Internet Kementerian Komunikasi dan Informasi Donny Budi Utoyo.

BACA JUGA: 5 Pemerkosa Siswi SMP di Berugak Sawah Ditangkap, Satu Lagi Masih Diburu

Hal itu disampaikan dalam Webinar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Sabtu (22/5) siang, yang membahas peran perguruan tinggi dalam komunikasi publik penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Tim Pakar, sekaligus Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito sepakat tentang pentingnya kerja sama yang baik dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

BACA JUGA: Rektor Unsri Apresiasi Langkah Pemerintah Bersinergi demi Pemulihan Ekonomi Nasional

Katanya, kerja sama itu harus terjalin bukan hanya di Indonesia saja, namun juga kerja sama bersifat gotong royong yang melibatkan seluruh bangsa dan negara di dunia.

Alasannya sederhana, karena setiap negara diharapkan dapat mengontrol mobilisasi manusia antar negara.

"Kita punya strategi, sistem, struktur, speed dan juga skill untuk mencapai target, (yaitu) yang sakit cepat sembuh, yang sehat tetap sehat. Target-target itu meliputi penekanan jumlah kasus, testing, tracing, vaksinasi, perubahan perilaku, interoperabilitas data, sosialiasi masif dan melindungi yang rentan," katanya.

BACA JUGA: Booking Cewek Cantik Lewat Aplikasi MiChat, Tak Disangka, yang Datang Malah Waria Ganas

Wiku menambahkan, komunikasi publik yang baik, termasuk yang melibatkan kampus, dinilai dapat membangkitkan sebuah gerakan untuk memenuhi seluruh target untuk mencegah penularan Covid-19 di dunia, dan di Indonesia pada khususnya.(dkk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler