jpnn.com, PASER - Kementerian Pertanian menargetkan Kalimantan Timur (Kaltim) swasembada beras pada 2018 mendatang.
“Kementerian Pertanian akan memberikan dukungan penuh agar swasembada beras di Kaltim bisa terwujud,” ungkap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
BACA JUGA: Kementan Raih Public Relations Indonesia Awards 2017
Kaltim dinilai berpotensi menjadi salah satu lumbung pangan nasional karena disokong lahan pertanian seluas 20 ribu hektare.
Kementerian Pertanian akan membantu Kalimantan untuk merealisasikan indeks tanam yang biasanya sekali menjadi dua kali tanam setahun.
BACA JUGA: Kementan Kembangkan Lamtoro Tarramba di NTT-Timor Leste
Apabila rencana ini dieksekusi, Amran meyakini bisa menekan harga beras, angka inflasi rendah, dan menyetop pembelian beras dari luar provinsi.
“Makanya Kalimantan harus swasembada beras. Kami siapkan bibit unggul," ucap Amran.
BACA JUGA: Trend Ekspor Produk Perkebunan Awal 2017 Positif
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak juga mengaku optimis pada 2018 Kaltim bisa swasembada beras. Awang meyakini Kaltim bisa mencapai target produksi padi tahun 2018 sebesar 608 ribu ton.
“Saya yakin pasti tercapai. Sekarang ini petani baru menanam sekali setahun. Jika mereka bisa menanam konsisten dua sampai tiga kali setahun dan dengan ketersediaan air yang memadai, bisa dipastikan swasembada beras akan terwujud, bahkan akan memberikan kontribusi untuk swasembada beras nasional”, ucap Awang saat panen padi sawah bersama jajaran Kodim 0913/PPU di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu, PPU, Kamis (23/3).
Sebelumnya Kaltim masih kekurangan produksi padi sekitar 80 ribu ton per tahun.
Namun, dengan tingkat produksi rata-rata 6,5 ton per hektare, diyakini pada 2018, swasembada beras di Kalimantan Timur bisa terwujud.
Peningkatan hasil produksi ini dibuktikan oleh para petani di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu, Penajam Paser.
“Ïni sangat menggembirakan. Apalagi, jika sistem pengairan para petani semakin baik. Kami akan perhatikan masalah pengairannya agar produksi padi Kaltim terus meningkat,” kata Awang.
Ke depan pertanian Kaltim diyakini akan semakin maju dengan dukungan Kementerian Pertanian dan Pemprov Kaltim, baik dalam bentuk bantuan alsintan ataupun perbaikan infrastruktur pengairan.
Untuk itu, dia mendorong petani untuk membiasakan diri memanfaatkan alsintan berupa mesin panen serta handtractor untuk mendukung kemajuan pertanian mereka.
“Melalui dukungan ini kita harapkan Kaltim mampu mewujudkan program pertanian modern. Cepat, tepat, dan berkualitas,” tambah dia.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Hortikultura Kaltim Ibarahi mengatakan, luas lahan yang dipanen kemarin seluas 14 ribu hektare. Hanya saja, di PPU maupun Paser, pola tanamnya sekali setahun.
“Karena itu, pembangunan bendung regulator telake akan sangat membantu pengairan di wilayah PPU dan Paser. Sehingga petani bisa panen setiap tahun dua hingga tiga kali,” kata Ibrahim. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Bangun Kawasan Pangan di Pinggiran Perbatasan
Redaktur : Tim Redaksi