’’Sejauh ini imbasnya tidak besar karena kita tidak punya placement di Lehman Brothers dan American Investment Group (AIG)
BACA JUGA: AS Terus Talangi Kredit Macet
Justru mereka yang memberikan kredit ke perusahaan IndonesiaKetatnya likuiditas dunia akibat krisis perbankan di AS memang berimbas terhadap likuiditas moneter di Indonesia
BACA JUGA: Pertamina Siapkan 7 Tanker
Namun, imbasnya hanya penguatan nilai tukar rupiah yang menyebabkan penurunan nilai ekspor ke AS sekitar 20 persenKalla menegaskan, imbas ketatnya likuiditas adalah penurunan keuntungan perusahaan yang mengelola komoditas pertambangan dan pertanian
BACA JUGA: Pertamina Jamin Stok BBM Aman
Kondisi tersebut berbeda dari dampak yang dihadapi Jepang, Tiongkok, atau Eropa yang ekspornya bergantung kondisi perekonomian AS.’’Indonesia diperkirakan mengalami penurunan GDP paling kecil pada 2009 dibanding negara lain di AsiaPertumbuhan mungkin terkoreksi 0,1 atau 0,2 persen, tapi tidak terpengaruh sampai 1–2 persen,’’ ungkapnya.
Di kawasan Asia Tenggara, stabilitas perekonomian negara berbasis komoditas seperti Indonesia dan Malaysia diperkirakan lebih kuat dibanding negara industri seperti Thailand’’Pertumbuhan Thailand dan Tiongkok mungkin turun satu atau dua persenTapi, kita turunnya hanya 0,1 persen,’’ tegasnya.
Meski nilai ekspor Indonesia merosot akibat penurunan nilai ekspor komoditas, Kalla menilai terdapat efek positif dari pelemahan USDDi antaranya, penurunan harga minyak dalam negeri akibat terkoreksinya harga sawit dan rendahnya biaya produksi listrik PLN
Penurunan harga minyak dunia memang menyebabkan nilai ekspor migas turunNamun, di sisi lain, subsidi dalam APBN juga menurun’’Jadi, ada negatif-positifnyaYang penting balance-nya baik karena imbasnya tidak sebesar negara lain,’’ tuturnya(noe/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pusat Monopoli PBB Sektor Kehutanan
Redaktur : Tim Redaksi