Pemerintah Pastikan Rapid Test Antigen Bisa Digunakan di Indonesia

Selasa, 29 September 2020 – 23:17 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito. Foto: ANTARA/HO-Satgas COVID-19/BNPB

jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 memastikan Indonesia bisa menggunakan rapid test antigen sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Rapid test antigen bisa mengeluarkan hasil tes Covid-19 dalam beberapa menit.

"Tentunya alat ini bisa digunakan di Indonesia sesuai yang direkomendasikan WHO dan bisa menggantikan rapid test antibody, dan fungsi screening yang dilakukan rapid test tersebut menjadi lebih efektif dan tidak menjadi beban untuk RT PCR sebagai standar penegakan diagnosa," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Selasa (29/9).

Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 tengah mengkaji sasaran prioritas vaksin yang disesuaikan dengan kelompok risiko penularan virus Covid-19.

BACA JUGA: Biaya Rapid Test di Bandara Turun jadi Rp85 Ribu

Termasuk elemen-elemen yang diperlukan dalam vaksinasi itu mulai dari suplai, pembiayaan, serta mekanisme infrastruktur yang perlu disiapkan.

Selain itu, Wiku meminta masyarakat bersabar menunggu pemerintah mematangkan rencana vaksinasi untuk masyarakat.

Dia memastikan pemerintah akan menyampaikan kepada masyarakat sebelum pelaksanaannya.

"Nanti setelah rencana matang dan jelas, akan kami sampaikan kepada masyarakat rencana vaksinasi itu lebih detail," jelas Wiku.

BACA JUGA: Satgas Catat Perkantoran Masih Lemah Terapkan Protokol Covid-19

"Dan tentunya itu disesuaikan dengan ketersediaan vaksin yang ada untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia."

Wiku juga menyayangkan adanya persepsi di masyarakat yang menyatakan kebal terhadap Covid-19.

Dia kembali menekankan tidak ada masyarakat yang kebal terhadap Covid-19. Virus ini tidak mengenal strata sosial, ataupun jabatan seseorang.

"Jangan sekali-kali kita berpikir karena rajin berolah raga atau berdiam diri di rumah, kita bisa kebal. Karena tertular itu bisa mudah terjadi dari siapa pun yang kita temui," kata Wiku.

Oleh karena itu, pemerintah selalu mengedepankan perilaku 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

BACA JUGA: Video Adegan tak Senonoh Janda Muda Tersebar sampai ke Lingkungan Sekolah Anak

Untuk masyarakat yang sudah paham, harap Wiku agar memberikan pengertian kepada orang lain yang belum sadar sepenuhnya penularan virus Covid-19.

Dengan tingginya tingkat kesadaran masyarakat, maka Indonesia bisa menjadi kekuatan besar untuk melawan virus Covid-19.

Begitu juga antarnegara melakukan hal yang sama untuk melindungi secara lokal, nasional, dan global.

"Sampai sekarang kampanye 3M ini dibantu rekan-rekan relawan dari banyak tempat. Kami juga berkerja keras agar relawan bisa berkampanye menggunakan pendekatan sosial budaya sesuai keadaan masing-masing wilayah," ungkapnya.

Wiku meminta masyarakat agar memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan.

Untuk menekan angka kematian pasien Covid-19, tegasnya harus dimulai dari menekan angka penularan.

"Semakin kita menghindari penularan terhadap kelompok rentan yaitu usia lanjut dan penderita komorbid, maka potensi menurunkan angka kematian sangat besar," pungkas Wiku. (tan/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler