Pemerintah Prioritaskan Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia

Sabtu, 30 Oktober 2021 – 09:54 WIB
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro. Foto: Humas BNPB

jpnn.com, JAKARTA - Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia terus membaik berkat kerja sama seluruh rakyat.

Data per 28 Oktober, jumlah kasus harian di Indonesia tercatat tidak sampai 100 kasus per hari.

BACA JUGA: Pak Ganjar Minta Lansia Diprioritaskan untuk Vaksin Covid-19

Bahkan sejak 15 Oktober, konfirmasi harian sudah tercatat di bawah 1.000 kasus.

Menurutnya, penurunan tren kasus baru mingguan secara umum mencapai 23 persen. Sementara itu, jumlah kematian menurun 16 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

BACA JUGA: Penting! Ini Syarat agar Lansia Boleh Suntik Vaksin Covid-19

Kabar menggembirakan lainnya, kasus aktif di Indonesia kini berada di bawah 1 persen.

Di tengah perkembangan baik tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 ini mengingatkan bahwa lonjakan kasus masih terjadi di beberapa negara di dunia.

BACA JUGA: Lima Pertanyaan Ini Harus Dijawab Lansia Sebelum Suntik Vaksin Covid-19

Masyarakat Indonesia sebagai bagian dari warga dunia harus tetap prihatin dan mendoakan agar situasi di negara lain dapat segera membaik.

Dokter Reisa mengingatkan pandemi di Indonesia hanya akan berakhir jika pandemi di seluruh dunia juga berhenti.

“Sebagaimana kita berprinsip bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, maka merdeka dari pandemi Covid-19 adalah hak semua warga bangsa di dunia,” tegas Reisa melalui keterangan yang diterima Sabtu (30/10).

Sebagai Ketua G-20 setahun ke depan, Presiden Joko Widodo akan mengumandangkan ajakan Recover Together, Recover Stronger atau ‘Pulih Bersama, Pulih untuk Menjadi Lebih Kuat’.

Presiden mengajak semua negara maju bekerja bersama memastikan akses terhadap vaksin Covid-19 merata dan memeranginya bersama-sama dengan memastikan perawatan dan pencegahan juga dilakukan oleh semua.

Presiden Joko Widodo menegaskan kunci pengendalian pandemi seperti vaksinasi harus dapat dirasakan merata dan setara di seluruh penjuru dunia.

Sejalan dengan itu, di tanah air pemerataan vaksinasi pun terus digencarkan guna memastikan setiap warga terlindungi.

Reisa juga menyampaikan pemerintah tetap memprioritaskan lansia untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Pemerintah terus mendorong pemerintah daerah dan TNI/Polri untuk mengevaluasi vaksinasi lansia di daerahnya, serta menemukan pendekatan yang tepat terhadap lansia di wilayah masing-masing.

“Perlu kita ingat, bahwa kelompok lanjut usia memiliki faktor risiko hingga 60 kali lipat lebih berat dibandingkan kelompok usia muda. Maka Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya mendekatkan layanan vaksinasi agar bisa dijangkau kelompok lansia,” papar Reisa.

Untuk itu, pemerintah terus menambah sentra vaksinasi seluruh pelosok tanah air.

Anggota keluarga juga diminta lebih proaktif memberikan pemahaman kepada orang tua maupun anggota keluarga yang lanjut usia agar bersedia untuk segera melakukan vaksinasi.

Reisa mengingatkan, dari 21,5 juta lansia masih kurang 40 persen di antaranya yang sudah mendapatkan suntikan vaksin pertama.

Sementara lansia yang telah mendapatkan dosis lengkap saat ini masih kurang dari seperempat jumlah target vaksinasi.

Hal ini perlu menjadi perhatian bersama, karena kelompok lansia masih dibayangi risiko tertular Covid-19 dan dapat menderita gejala yang berat, bahkan long Covid atau post COVID syndrome.

Dokter Reisa juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan cakupan vaksinasi secara umum, yang saat ini sudah mencapai hampir 60 persen dosis pertama dan hampir 40 persen di suntikan kedua.

“Untuk memastikan kita semua aman. Karena no one is safe until everyone is safe. Tidak ada yang aman sampai semua orang aman,” tutup Reisa. (mrk/jpnn)

 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler