jpnn.com - JAKARTA— Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) terdorong untuk untuk menggelar jadwal yang sama antara UNKP dengan UN berbasis komputer (UNBK).
Ini direncanakan karena banyaknya komplain masyarakat terkait dugaan bocornya naskah soal ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP). Selain itu juga bisa diantisipasi dengan mendorong pelaksanaan UNBK per wilayah, sehingga dalam satu kabupaten atau kota, semua sekolahnya serentak menyelenggarakan UN dengan metode berbasis komputer.
BACA JUGA: Ratusan Siswa Antusias Ikuti Acara MPR
"Memang ada kekhawatiran dari masyarakat tentang kebocoran soal UNPK. Karena waktu pelaksanaannya berbeda," kata Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam, Minggu (10/4).
Dia mengungkapkan, naskah soal antara UNKP berbeda dengan soal UNBK yang variasinya lebih tinggi. Namun diakuinya, memang ada kemungkinan beberapa soal yang sama digunakan untuk UNKP maupun UNBK. “Itu bagian dari kebutuhan pengukuran. Tapi set soalnya beda,” tutur Nizam.
BACA JUGA: Gokil! Di Satu Sekolah Ada 12 Joki UN, Wali Kota Berang
Penyelenggaraan UN 2016 menggunakan dua metode, yaitu UNBK dan UNKP. Jadwal keduanya pun berbeda. Perbedaan jadwal UNBK dan UNKP sempat menimbulkan kekhawatiran akan dugaan bocoran dari peserta UNKP yang lebih dulu menyelesaikan UN (tiga hari), kepada peserta UNBK yang memiliki jadwal lebih panjang (enam hari). (esy/jpnn)
BACA JUGA: Oesman Sapta Siap Membangun Perguruan Tinggi Berstandar Internasional
BACA ARTIKEL LAINNYA... Parah Nih, Guru Tempeleng-Ludahi Siswa
Redaktur : Tim Redaksi