Pemerintah Sebaiknya Beri Beasiswa Bagi Anak yang Yatim Piatu Akibat COVID-19

Senin, 09 Agustus 2021 – 22:00 WIB
Anggota Komisi Xl DPR RI M. Sarmuji. (ANTARA/HO-Humas DPD Golkar Jatim)

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi Xl DPR RI M. Sarmuji memberi saran bagi pemerintah terkait anak-anak yang menjadi yatim piatu akibat COVID-19.

Dia menyarankan pemerintah memberikan beasiswa, sehingga masa depan anak-anak tersebut dapat dijamin.

BACA JUGA: Banyak Warga Papua Belum Mau Melakukannya, Danrem 174/ATW Lakukan ini

"Bagi anak yang kehilangan orang tua, malah bisa mengalami penurunan taraf hidup di masa depan jika pendidikannya tidak terperhatikan," ujar Sarmuji di Surabaya, Senin (9/8).

Menurut dia, pendidikan merupakan fase untuk menambah kecakapan dalam perkembangan kehidupan manusia, sekaligus sarana penting bagi mobilitas vertikal masyarakat.

BACA JUGA: Ada Lagi Saja Nih Oknum Penilap Bansos, Hukum Berat!

"Kehilangan kesempatan belajar berarti kehilangan kesempatan dalam mobilitas vertikal atau kehilangan kesempatan untuk memperbaiki taraf hidup," ucapnya.

Sarmuji menilai peringatan HUT ke-76 RI merupakan momentum yang tepat untuk menyalurkan beasiswa dimaksud.

BACA JUGA: Banyak Banget Pekerja Pariwisata di NTB yang Dirumahkan, Sampai Sebegini

Dengan langkah tersebut maka pemerintah hadir menyelamatkan pendidikan anak-anak yatim atau piatu korban COVID-19.

Cak Sar, panggilan akrabnya, menilai kondisi ekonomi yang masih belum pulih seutuhnya ditambah dengan kehilangan orang tua menjadi ancaman bagi siswa untuk terus melanjutkan pendidikan.

"Jika pemerintah memberikan beasiswa maka mereka masih bisa mengakses pendidikan walaupun kondisi ekonomi masih belum stabil sepenuhnya," kata politikus muda tersebut.

Cak Sar diketahui juga menjabat sebagai ketua umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE).

Dia juga mengingatkan pentingnya pemerintah fokus pada penyiapan pembangunan infrastruktur dan teknologi pengajaran di masa pandemi.

Menurut Sarmuji, ancaman dari ketiadaan akses pendidikan bagi anak usia sekolah akan menimbulkan permasalahan sosial di kemudian hari seperti pekerja usia dini dan pernikahan di bawah umur.

"Untuk itu pemberian beasiswa bukan saja untuk menjaga akses pendidikan bagi anak tetapi menyelamatkan satu generasi di masa mendatang," pungkas Sarmuji.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler