jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Barisan Pemeriksa Kondisi Proyek (BPKP) Rusmin Effendy mengatakan, banyak target pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla mengenai pembangunan infrastruktur yang meleset.
“Pembangunan 65 bendungan yang digadang-gadang pemerintah hanya selesai enam atau tujuh," kata Rusmin, Selasa (12/3).
BACA JUGA: Baru Kali Ini Ruas Jalan Tol Terendam Banjir
Dia juga menyoroti tol laut yang awalnya untuk mempermurah biaya logistik. Menurut Rusmin, tol laut malah menguntungkan perusahaan ekspedisi besar.
"Tol yang katanya untuk logistik justru tarifnya memberatkan angkutan truk,” imbuh Rusmin.
BACA JUGA: Jokowi: Insyaallah Lampung Sampai Aceh Tersambung pada 2024
Dia menilai skema pembiayaan proyek infrastruktur yang lebih mengandalkan BUMN karya juga membebani keuangan perusahaan-perusahaan konstruksi pelat merah.
Selain itu, sambung Rusmin, tidak sedikit pihak yang mempertanyakan perencanaan proyek, terutama efek terhadap biaya logistik.
BACA JUGA: Politikus Gerindra: Trans Jawa Direndam Banjir Mirip Tol Laut
Menurut Rusmin, sederet masalah ditemukan. Misalnya, Bandara Kertajati yang sepi penumpang.
Selain itu, Tol Becakayu dan Trans Jawa kurang diminati angkutan barang karena tarif kemahalan.
"Sejumlah bendungan ternyata tidak terkoneksi dengan jaringan irigasi," imbuh Rusmin.
Oleh karena itu, BPKP meminta pemerintah untuk meninjau ulang proyek-proyek yang termasuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN).
Mengingat keterbatasan anggaran, sambung Rusmin, pemerintah sebaiknya lebih memprioritaskan proyek-proyek yang akan berdampak langsung terhadap sektor industri manufaktur.
"Misalnya, jaringan jalan publik untuk angkutan barang dan akses ke infrastruktur utilitas seperti pembangkit listrik dan ladang gas bumi," kata Rusmin. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SPIN: Jokowi Luncurkan Kartu Sakti karena Infrastruktur Gagal
Redaktur & Reporter : Ragil