jpnn.com, JAKARTA - Para anggota DPR mempertanyakan alasan pemerintah yang tidak mau mengangkat honorer maupun PTT di atas 35 tahun karena kompetensi rendah.
Menurut mereka, alasan ini sangat klise dan tidak manusiawi.
BACA JUGA: Tunggu PP Atur Honorer Usia 35 Tahun ke Atas jadi PPPK
"Pemerintah sepertinya tidak punya perasaan lagi. Ketika PNS kurang, yang dipekerjakan tenaga honorer dan kontrak. Kenapa, sih, pemerintah tidak bisa berterima kasih kepada mereka?" kata Wakil Ketua Fraksi PDIP Arief Wibowo kepada JPNN, Sabtu (25/3).
Bila kompetensi honorer dan PTT rendah, lanjut Arief, pemerintah memiliki tanggung jawab meningkatkan kualitas SDM.
BACA JUGA: Pengin jadi PNS Kena Rayuan Raja Febrina
Politikus Gerindra Bambang Riyanto juga sependapat dengan penilaian Arief.
Dia mengatakan, membicarakan kepintaran sangat absurd karena guru dipilih oleh orang-orang yang bukan terpintar di sekolah.
BACA JUGA: Presiden tak Mungkin Angkat Honorer Usia Lebih 35 Tahun
"Coba ditanya siswa sepuluh besar di kelas atau sekolah, apa ada yang cita-citanya jadi guru. Ya nggak ada. Yang pilih guru, siswa-siswa yang rankingnya banyak," terangnya.
Dia menilai, menyelesaikan masalah honorer dan PTT hanya bergantung hati pemerintah.
"Mereka begitu lulus sudah mengabdi di daerah terpencil, tinggal pemerintah yang harusnya menunjukkan iktikad baik. Bagaimana memberikan penghargaan kepada mereka yang sudah mengabdi belasan hingga puluhan tahun itu," bebernya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bidan PTT dan Honorer Kompak Menolak Dijadikan PPPK
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad