jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut pemerintah menaruh perhatian lebih atas penanganan virus Corona di Nangroe Aceh Darussalam.
Pasalnya, pemerintah menemukan peningkatan signifikan jumlah kasus COVID-19 di Nangroe Aceh Darussalam sejak 26 Juli hingga 2 Agustus 2020.
BACA JUGA: Kewalahan, Polisi Terpaksa Menebang Pohon Kelapa untuk Menangkap Pembunuh Sadis Ini
Pada periode tersebut, kasus COVID-19 di Aceh tercatat sebanyak 259 kasus. Sementara itu, kasus sebelum 26 Juli tercatat 21 orang.
"Kami ingin menyampaikan perhatian juga kepada daerah Aceh. Kami lihat bahwa ada beberapa perubahan kondisi di provinsi Aceh dari 21 kasus menjadi 259 kasus," kata Wiku dalam keterangan resmi secara virtual, Kamis (6/8).
BACA JUGA: Siswa SD Ditemukan Tersangkut di Pohon Bakau, Kondisinya Mengenaskan Begini
Wiku menjelaskan, akibat kenaikan kasus secara signifikan, beberapa kabupaten atau kota naik status. Dari sebelumnya daerah tidak terdampak Covid-19 menjadi risiko rendah penularan.
"Dari sini terlihat ada satu kabupaten atau kota yang beralih dari tidak terdampak menjadi resiko rendah, dan ada satu kabupaten kota yang tidak ada kasus menjadi ke risiko rendah atau ada kasus," ungkap dia.
BACA JUGA: Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution Positif COVID-19
Bahkan, peningkatan signifikan kasus COVID-19 membuat delapan kabupaten atau kota yang semula dalam kategori risiko rendah beralih menjadi sedang.
Berkaca dari temuan itu, Wiku berharap Pemerintah Provinsi Aceh bisa menekan angka penularan. Misalnya untuk terus menyosialisasikan protokol kesehatan ke masyarakat.
BACA JUGA: Pembobol ATM Ini Sudah Gondol Uang Rp365 Juta Lebih, Begini Modusnya, Benar-benar Edan
"Mohon bisa berkoordinasi sehingga kondisinya bisa menjadi lebih baik lagi menjadi banyak yang berwarna untuk daerah Provinsi Aceh," beber Wiku. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan